Anda belum login :: 23 Nov 2024 05:36 WIB
Detail
ArtikelPopular Culture, Worship Wars and the Idea of Blended Worship  
Oleh: Listya, Agastya Rama
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin vol. XVIII no. 3 (2006), page 342-354.
Topik: Popular Culture; Worship Wars; Blended Worship
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: JJ120.5
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelTidak dapat disangkal bahwa perkembangan ilmu pengeta¬huan dan teknologi yang begitu pesat pada abad XX telah melahirkan kebudayaan populer yang dalam perkembangan¬nya telah menimbulkan persoalan tersendiri dalam kehidup¬an gereja. Beberapa gereja ditengarai mengadopsi kebudaya¬an populer dan mengimplementasikannya ke dalam ibadah, teologi dan nyanyian jemaat sebagai bagian dan upayanya menjangkau “dunia” (the seekers). Sementara di sisi lain kalangan konservatif bersikeras untuk tidak mengambil sikap kompromistik terhadap kebudayaan populer. Pertentangan di antara kubu yang mempertahankan tradisi gereja yang lama dan mereka yang menginginkan gaya kontemporer sebagai bagian dan kepekaan gereja melihat perubahan konteks budaya, telah memicu “pertikaian abadi’ yang di Barat di¬kenal dengan istilah “worship wars”. “Worship wars” bukan hanya telah menyita seluruh energi dan waktu gereja, namun di sisi lain juga telah membawa gereja pada perpecahan. Suka atau tidak suka, kebudayaan populer telah mempenga¬ruhi seluruh dimensi teologis gereja. Gereja tidak mungkin memutar arah jarum jam ke belakang. Kini pertanyaannya adalah apa yang dapat dilakukan gereja Protestan arus uta¬ma untuk menghadapi situasi yang dilematis ini? Blended worship dianggap sebagai sebuah solusi terbaik untuk meme¬cahkan situasi dilematis ini dengan tetap membenikan peng¬hargaan terhadap keberagaman dalam jemaat.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)