Anda belum login :: 27 Nov 2024 00:10 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Profil Terapi Medik dan Tradisional Penyalahguna NAPZA di Kota Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar
Oleh:
Gitawati, Retno
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan vol. 16 no. 01 (2006)
,
page 14.
Topik:
Drug therapy
;
Drug and Narcotic Control
;
Medicine
;
Traditional
Fulltext:
M45 Vol 16, No 1 Mar (2006) p14.PDF
(394.81KB)
Ketersediaan
Perpustakaan PKPM
Nomor Panggil:
M45
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
M32.K.2002-2006.01
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Penyalahgunaan NAPZA mempunyai potensi menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikis, atau keduanya, merupakan masalah dan perlu dicari solusinya bersama. Satu cara pengobatan untuk ketergantungan NAPZA belum tentu sesuai untuk semua orang, disebabkan oleh keanekaragaman NAPZA yang disalahgunakan dan pengobatan tergantung karakteristik pengguna. Beragam terapi dan obat untuk detoksifikasi digunakan oleh panti rehabilitasi, mulai dari cara terapi sederhana, tradisional, murah, sampai yang "canggih" ("sophisticated"), dapat "langsung sembuh", serta mahal, masing-masing mengklim obat yang digunakan efektif. Hasil studi eksplorasi yang dilakukan pada rumah sakit/rumah sakit jiwa dan panti rehabilitasi di lima kota besar di Jawa/Bali terhadap terapi putus obat (opiat) untuk penyalahgunaan NAPZA, mengungkapkan bahwa jenis obat untuk terapi secara medik/konvensional sangat beragam yakni metadon, buprenorfin, nalokson,naltrekson, kodein, klonidin, klozapin, dan beberapa obat simtomatik lainnya. Sedangkan pada cara terapi tradisional digunakan obat tradisional/bahan alami (kelapa hijau, lada hitam, kurkuma, pace,pisang batu mengkal), susu, tusuk jarum, dan mental-spiritual. Berdasarkan total biaya pengobatan yang diperlukan, terapi putus obat (opiat) secara konvensional menggunakan obat simtomatik (klozapin) dan substitusi (kodein) relatif lebih murah, begitu pula secara tradisional, tidak memerlukan biaya mahal dan relatif dapat terjangkau oleh masyarakat kurang mampu.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)