Anda belum login :: 23 Nov 2024 15:59 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
USULAN PERBAIKAN PROSES PRODUKSI KAOS TIPE BHB DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA PADA PT. PABRIK KAOS ASELI
Bibliografi
Author:
Juliana, Helena
(Advisor);
SANTOSO, RUDI
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Unika Atma Jaya
Tahun Terbit:
2006
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Rudi Santoso's Undergraduated Theses.pdf
(675.0KB;
48 download
)
Abstract
Setiap konsumen pasti menginginkan produk berkualitas dengan harga yang terjangkau, untuk mewujudkan keinginan tersebut setiap perusahaan selalu berusaha untuk menjaga proses produksi yang mereka lakukan supaya kecepatan produksi dapat memenuhi permintaan dan produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. PT. Pabrik Kaos Aseli merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil tepatnya memproduksi pakaian dalam jadi. Sebagai produsen pakaian yang merupakan kebutuhan sandang bagi masyarakat luas, tentunya PT. Pabrik Kaos Aseli harus mampu untuk menjaga kecepatan produksinya dalam memenuhi permintaan dan menjaga agar produk cacat yang terjadi tidak melebihi 1 %.
Untuk memperbaiki kecepatan produksi dan meningkatkan kualitas produk, pendekatan Lean Six Sigma dapat digunakan untuk memberikan perbaikan-perbaikan pada proses produksi PT. Pabrik Kaos Aseli. Ada 4 tahap yang digunakan dalam pendekatan Lean Six Sigma yaitu tahap define, measure, analyze dan improve. Data-data yang diperlukan didapat dari perusahaan, melalui pengamatan, dan melalui pengukuran langsung. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa ada 4 jenis cacat yang merupakan CTQ (Critical to Quality), keempat jenis cacat tersebut adalah cacat berlubang, cacat berserat, cacat lepas jahitan, dan cacat kotor / noda. Biaya akibat cacat yang terbesar ditimbulkan oleh cacat berlubang yaitu sebesar Rp 3875,00 per unit yang cacat. Pada pengukuran Process Cycle Efficiency, didapatkan nilai 36,62 %. Kemudian pada pengukuran level sigma perusahaan didapat 4,32 dengan kapabilitas proses 0,99058. Pada diagram sebab-akibat terlihat bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya cacat adalah faktor material, mesin dan manusia. Ketiga faktor ini juga memiliki nilai rata-rata RPN yang cukup tinggi pada FMEA.
Usulan perbaikan merupakan target utama penelitian ini, dimana pada tahap ini pendekatan sikap kerja 5S dan metode 5W-2H menjadi senjata utama dalam memberikan solusi perbaikan untuk meningkatkan kecepatan kerja dan meminimasi terjadinya cacat demi peningkatan kualitas. Perancangan alat bantu untuk mendukung sikap kerja 5S merupakan hal yang sangat penting bagi peningkatan kecepatan kerja, dimana kecepatan kerja mendukung kecepatan produksi.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)