Anda belum login :: 17 Feb 2025 10:59 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Macro Management and The Challenge of Recovery
Oleh:
Indrawati, Sri Mulyani
Jenis:
Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi:
Bisnis dan ekonomi politik vol. 3 no. 4 (1999)
,
page 33-48.
Topik:
MANAGEMENT
;
macro - management
;
recovery
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
BB52.2
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Artikel ini membahas manajemen kebijakan makro ekonomi dan tantangan menuju pemulihan ekonomi yang masih cukup panjang. Langkah stabilitas makro ekonomi dapat dilakukan sebagai pra kondisi awal untuk melakukan program rekonstruksi selanjutnya. Langkah ini dapat berupa manajemen permintaan biasa, seperti crash program peningkatan produksi, yang diikuti stabilisasi nilai tukar dan inflasi rendah. Pendekatan heterodoks dicoba ditawarkan, seperti di negara - negara lain, dengan kombinasi pembenahan fiskal, kebijakan nilai tukar, moneter dan peningkatan pendapatan. Hal penting yang perlu dicatat adalah bahwa manajemen makro ekonomi haruslah diarahkan pada kontrol permintaan dan peningkatan penawaran aggregat. Kontrol permintaan dapat dilakukan dengan peningkatan belanja pemerintah karena daya beli masyarakat sedang anjlok, walaupun permintaan untuk kebutuhan pokok tetap tinggi. Sementara itu, sisi penawaran (produksi dan distribusi) juga harus dilakukan dengan kebijakan yang hati - hati. Kombinasi dua langkah ini jelas tidak sederhana karena sangat tergantung pada kemampuan pemerintah untuk menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan, fokus program yang jelas serta kredibilitas dan akuntabilitas birokrasi dan sistem pendukung lainnya. Kombinasi kebijakan fiskal dan moneter juga harus disertai independensi bank indonesia dalam arti sesungguhnya. Kebijakan fiskal yang lebih banyak terfokus pada peningkatan penerimaan negara seharusnya diarahkan pada peningkatan distribusi pendapatan dan alokasi sumber daya. Pengalaman selama ini haruslah menjadi pelajayan bahwa dampak langkah - langkah populis baik mengenai kredit likuiditas bank indonesia maupun kredit bersubsidi untuk usaha kecil menengah lebih banyak membebani anggaran negara. bukan menstimulasi pemerataan pendapatan dan peningkatan lapangan kerja.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.03125 second(s)