Anda belum login :: 24 Nov 2024 03:20 WIB
Detail
ArtikelRestrukturisasi Perbankan dan Dampaknya Terhadap Pemulihan Kegiatan Ekonomi dan Pengendalian Moneter  
Oleh: Alamsyah, Halim
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Bulletin of Monetary Economics and Banking (ex: Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan) vol. 1 no. 3 (Dec. 1998), page 121-150.
Topik: KEGIATAN EKONOMI; restrukturisasi perbankan; kegiatan ekonomi; pengendalian moneter
Fulltext: Halim Alamsyah.pdf (110.1KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: BB62.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKrisis nilai tukar yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 telah mengakibatkan krisis perbankan yang parah di Indonesia. Kondisi ini mendorong dilakukannya restrukturisasi perbankan di Indonesia yang bertumpu kepada tiga strategi, yakni : (a) bagaimana memulihkan kepercayaan terhadap perbankan nasional; (b) meningkatkan solvabilitas perbankan (penyelesaian masalah stock); dan (c) memberdayakan kembali operasional perbankan (penyelesaian masalah flow). Evaluasi hingga awal tahun 1999 menunjukkan bahwa proses restrukturisasi perbankan tersebut relatif berjalan lamban. Dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya yang terkena krisis perbankan dan dewasa ini sedang melakukan langkah restrukturisasi perbankan, proses restrukturisasi perbankan di Indonesia relatif tertinggal. Hingga dewasa ini proses restrukturisasi perbankan masih berada pada tahap penyelesaian masalah solvabilitas bank melalui program rekapitalisasi. Biaya rekapitalisasi juga diperkirakan akan sangat besar, yakni mencapai sekitar Rp330 triliun atau 30 % dari PDB, yang sebagian besar akan dibiayai melalui penerbitan obligasi pemerintah. Kompleksnya permasalahan yang dihadapi, tidak terdapatnya lembaga penanggung jawab pelaksanaan restrukturisasi perbankan yang mandiri, serta belum terdapatnya kesamaan visi secara nasional dalam penyelesaian masalah solvabilitas perbankan nasional merupakan hambatan - hambatan utama yang berada dibalik tersendatnya program restrukturisasi perbankan di Indonesia. Proses restrukturisasi perbankan yang relatif lamban tersebut menurut penulis akan membawa akibat tertundanya proses pemulihan kegiatan ekonomi Indonesia bila dibandingkan dengan negara - negara lain yang juga mengalami krisis ekonomi. Selain itu, program rekapitalisasi perbankan akan memberikan tekanan yang amat berat kepada posisi keuangan negara dalam jangka menengah - panjang. Tanpa adanya langkah - langkah penyesuaian di bidang fiskal serta penyempurnaan proses pengembalian dana rekapitalisasi yang transparan, cepat dan efisien maka pengendalian moneter akan menghadapi tantangan yang berat akibat membengkaknya defisit anggaran negara di masa - masa mendatang.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)