Keandalan operator di PT. Widyasarana Nusaprima dirasakan masih rendah, adanya kegagalan produksi yang sering terjadi akibat human error sehingga menyebabkan keterlambatan produksi. Menurut Lee, human error dapat menyebabkan kegagalan sistem, oleh karena itu perlu mempertimbangkan keandalan manusia dalam memperhitungkan keandalan sistem secara keseluruhan. Metode human reliability analysis (HRA) yang digunakan adalah metode HECA. Data-data yang dikumpulkan meliputi gambaran umum perusahaan, standard operation procedurs,data sampling untuk human error, data effect-error probability, data waktu kerusakan mesin,dan data safety saverity. Dari data-data yang sudah terkumpul, selanjutnya dilakukan identifikasi dan perhitungan untuk mengetahui aktivitas kritis dan performansi keandalan manusia. Penentuan aktivitas kritis berdasarkan pada nilai human error probability (HEP) terbesar. Dari nilai HEP tiap aktivitas, terdapat dua nilai HEP terbesar yaitu ?penarikan upper terlalu kencang?(7.1.3) dan pencabutan paku yang tidak hati-hati?(7.1.6) sebesar 5.2% . Kedua human error mode kritis tersebut terdapat pada bagian open (7.1). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa keandalan operator pada bulan januari 2006 sebesar 84,52%. Dengan melakukan perbaikan pada aktivitas kritis diharapkan meningkatkan keandalan operator. Perbaikan dilakukan pada lingkungan kerja, metode kerja, alat kerja, dan operator. Adapun pengukuran-pengukuran yang dilakukan dalam melakukan perbaikan lingkungan kerja, yaitu pengukuran cahaya dengan lux meter, pengukuran kebisingan dengan sound level meter, serta pengukuran suhu dengan termometer. |