Anda belum login :: 23 Nov 2024 01:14 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
HUBUNGAN ANTARA KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN MOTIF BERPRESTASI PADA PENYANDANG CACAT YANG BEKERJA DALAM KOMUNITAS PARAPLEGIA DI WISMA CHESHIRE INDONESIA
Bibliografi
Author:
Sutjiadi, Stevanus
;
PUDJIJOGYANTI A., CLARA R.
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2006
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Stevanus Sutjiadi's Undergraduated Theses.pdf
(180.0KB;
67 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-822
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Makna hidup dalam hidup manusia dapat berbeda-beda. Semua itu tergantung bagaimana seseorang memaknai hidup itu sendiri. Ada banyak cara dimana seseorang dapat memaknai hidup, seperti yang diungkapkan oleh Frankl, yaitu : melalui penciptaan, pengalaman, dan menyikapi. Kendati demikian, keadaan yang dialami seseorang berbeda-beda, hal ini dapat membuat pemberian makna seseorang berbeda dengan yang lain. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan makna hidup adalah nilai yang diberikan seseorang dalam usaha menjalani hidup sebagai seseorang yang memiliki kecacatan secara fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana seseorang dengan kecacatan fisik berusaha memaknai hidupnya dengan mengaktualisasikan dirinya kedalam aktivitas pekerjaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dalam penelitian ini, yaitu : Makna hidup dan motif berprestasi. Dalam usaha untuk mendapatkan data kuantitatif, peneliti menggunakan kuesioner makna hidup dan kuesioner motif berprestasi.
Teknik pengambilan subyek dalam penelitian ini adalah pengambilan subyek berdasarkan teori atau berdasarkan pada konstruk operasional (theorybased/operational construct sampling). Subyek dipilih berdasarkan kriteria tertentu berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai dengan tujuan penelitian agar subyek sungguh-sungguh mewakili fenomena yang dipelajari (Patton, dalam Poerwandari, 2001). Subyek dalam penelitian ini berjumlah 31 orang usia dewasa muda dari multigender yang mengalami kecacatan fisik dan tinggal dalam komunitas Wisma Cheshire Indonesia.
Setelah melakukan pengambilan data dengan menggunakan kuesioner, peneliti melakukan pengolahan data statistik dengan pendekatan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kebermaknaan hidup dan motif berprestasi pada penyandang cacat yang bekerja dalam komunitas paraplegia Wisma Cheshire. Implikasi dari penelitian ini adalah semakin tinggi kebermaknaan hidup subyek (dalam hal ini penyandang cacat di Wisma Cheshire), maka semakin tinggi motif berprestasi subyek tersebut. Implikasi dari pernyataan ini adalah apabila kita bisa memotivasi seorang penyandang cacat, maka motif berprestasi penyandang cacat itu juga akan meningkat dengan sendirinya.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)