Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:41 WIB
Detail
BukuPERBEDAAN KECENDERUNGAN BELANJA EMPULSIF ANTARA MAHASISWI YANG MEMBACA MAJALAH REMAJA DENGAN YANG TIDAK MEMBACA MAJALAH REMAJA : SEBUAH STUDI PADA MAHASISWI UNIKA ATMA JAYA JAKARTA
Bibliografi
Author: Edeline, Callista Philana ; Santosa, Eric Mulyadi (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2006    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-816
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Booming majalah remaja perempuan sejak dimulainya era kebebasan pers menimbulkan banyak sekali pro dan kontra. Pertentangan yang paling sering terjadi adalah mengenai pengaruh majalah-majalah remaja tersebut terhadap remaja putri. Ada pihak yang berpendapat majalah-majalah tersebut mengakibatkan remaja putri menjadi pembeli yang impulsif, sementara pihak lain menganggap majalah remaja tersebut menolong remaja perempuan menjadi smart buyer. Pembeli impulsif merupakan pembeli yang berbelanja tanpa perencanaan, diwarnai oleh dorongan kuat untuk membeli yang muncul secara tiba-tiba dan seringkali sulit untuk ditahan, yang dipicu secara spontan pada saat berhadapan dengan produk, dan diiringi oleh perasaan menyenangkan serta penuh gairah (Rook, dalam Verplanken & Herabadi, 2001), sebaliknya smart buyer adalah orang yang berbelanja dengan terencana dan penuh kesadaran, setelah melakukan survey harga barang yang akan dibelinya serta mengetahui dimana tepatnya lokasi toko yang akan ia datangi (http://library.thinkquest.org/3643/smartbuying.html).
Penelitian ini bertujuan mencari data empiris untuk memutuskan apakah majalah remaja membuat pembacanya berperilaku belanja impulsif, ataukah mereka menjadi smart buyer. Penelitian ini juga mengkhususkan penelitian pada majalah remaja sehingga dapat diketahui benar perbedaan kecenderungan belanja impulsif remaja perempuan yang membaca majalah dengan yang tidak.
Penelitian ini menggunakan 440 sampel remaja perempuan dimana 267 orang membaca majalah remaja dan 173 orang tidak membaca majalah remaja. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik random sampling yang merupakan metode pengambilan sampel dari suatu populasi dimana semua sampel memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih (Kerlinger, 1992). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kecenderungan belanja impulsif adalah skala pengukuran kecenderungan belanja impulsif yang disusun oleh Herabadi (2001) berupa kuesioner. Kuesioner ini mewakili dua unsur yang terdapat dalam perasaan para pembeli impulsif, yaitu kognitif dan afektif. Masing-masing aspek diwakili oleh 20 (dua puluh) item, yang terbagi atas 13 (tiga belas) item favorable dan 7 (tujuh) item unfavorable, yang disusun secara acak. Perbedaan kecenderungan belanja impulsif antara remaja perempuan yang membaca majalah dengan yang tidak membaca majalah kemudian dilakukan uji statistik dengan menggunakan rumus t-test.
Uji statistik yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa ada perbedaan kecenderungan belanja impulsif yang signifikan antara mahasiswi yang membaca majalah remaja dengan yang tidak membaca majalah remaja dimana mahasiswi yang membaca majalah memiliki kecenderungan belanja impulsif yang lebih tinggi. Maka, mahasiswi yang membaca majalah remaja sebaiknya tidak begitu saja mengikuti apa yang dianjurkan oleh majalah remaja agar tidak terjebak dalam perilaku belanja impulsif, melainkan menggunakan informasi yang ada untuk membantu mereka menjadi smart buyer.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.234375 second(s)