Keanekaragaman budaya bukanlah sesuatu yang akan hilang pada waktu mendatang, itulah yang mendorong para manajer untuk merencanakan strategi berdasarkan asumsi saling memahami. Orang-orang dari budaya berbeda memiliki berbagai macam konsep dasar, tetapi memandang konsep tersebut dari sudut dan perspektif yang berbeda, menyebabkan mereka berperilaku dalam suatu cara yang mungkin kita anggap irasional atau bertentangan dengan hal yang kita anggap keramat. Hal tersebut yang menyebabkan perlunya suatu strategi komunikasi dalam penyesuaian budaya, terutama pada perusahaan yang memiliki dua budaya kerja yang sangat berbeda, dalam hal ini strategi komunikasi lintas budaya. Dengan adanya perusahaan yang anggotanya terdiri dari dua budaya yang sangat berbeda, menjadikan strategi komunikasi lintas budaya merupakan hal yang vital bagi kelangsungan perusahaan. Seperti yang dikatakan oleh Dr. Achmad S. Rucky bahwa efektifitas dan kelancaran suatu komunikasi di dalam sebuah perusahaan akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan, seperti efisiensi waktu, hubungan kerja antar karyawan, menghindari konflik yang destruktif dan peningkatan produktifitas karyawan. Hal inilah yang ada di dalam PT. CENTEX. Tbk. Apalagi untuk meningkatkan kinerja karyawan diperlukan kepuasan kerja karyawan, bukan hanya dalam hal materi melainkan juga dalam hal penciptaan atmosfer kerja yang mendukung. Dengan adanya perbedaan budaya antar anggota perusahaan tersebut menyebabkan hambatan besar dalam penciptaan iklim kondisi kerja yang mendukung, seperti perbedaan sikap/tingkah laku (attitudes), kepercayaan (beliefs), bahasa (language), motivasi (motivation), prinsip (principle), nilai(value) yang dijunjung tinggi. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi yang dapat mengakomodasikan semua perbedaan tersebut. Perencanaan strategi tersebut merupakan tanggung jawab manajemen PT. CENTEX. Tbk, khususnya bagian employee relation (dalam manajemen personalia). Penelitian ini akan dilakukan dengan dua metode yakni kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Untuk mengetahui strategi komunikasi lintas budaya yang digunakan di dalam PT. CENTEX, peneliti melakukan wawancara mendalam dengan head of employee relation dengan indikator bedasarkan teori Dr. Achmad S. Rucky yang mencakup sistem nilai (gaya kepemimpinan, senioritas dan herarki, konsep waktu), agama dan kepercayaan, pengadaptasian bahasa, distribusi informasi dan pengambilan keputusan, pelatihan manajemen lintas budaya, penyelenggaraan acara-acara sosial dan untuk kinerja karyawan peneliti akan menggunakan indikator berdasarkan teori Karen R. Seeker yang mencakup disiplin, inisiatif, kerja sama loyalitas, produktifitas. Sedangkan untuk mengukur efektifitas dari implementasi strategi komunikasi lintas budaya tersebut dan pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja karyawan peneliti menggunakan kuesioner dimana jawaban-jawabannya diukur dengan menggunakan skala likert. Kemudian hasilnya dianalisis dengan menggunakan pengaruh regresi (regression linear) pada program SPSS for Windows versi 13.00.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap strategi dan implementasi komunikasi lintas budaya, PT. CENTEX telah menerapkan dan mengadaptasikan lima point kebijakan strategi komunikasi lintas budaya, seperti yang telah dikemukakan oleh Dr. Rucky yaitu sistem nilai (gaya kepemimpinan, senioritas dan herarki, konsep waktu), agama dan kepercayaan, pengadaptasian bahasa, distribusi informasi dan pengambilan keputusan, pelatihan manajemen lintas budaya, penyelenggaraan acara-acara sosial. Dimana strategi komunikasi lintas budaya tersebut telah diterapkan dan diadaptasikan dengan baik.
Dari hasil penelitian terhadap kinerja karayawan, maka dapat disimpulkan adanya pengaruh ?nyata? antara implementasi strategi komunikasi lintas budaya terhadap kinerja karyawan. Dimana semakin tinggi tingkat keberhasilan implementasi strategi komunikasi lintas budaya akan semakin mempertinggi kinerja karyawan. |