Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:48 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
HUBUNGAN ANTARA DIMENSI KEPRIBADIAN INTROVERSION-EXTRAVERSION DAN SOCIAL COMPONENTS OF RETIREMENT ANXIETY PADA PEGAWAI PT X
Bibliografi
Author:
Arsita, Fadya
;
Bonang, Engelina Tanzil
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2006
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Fadya Arsita's Undergraduated Theses.pdf
(286.0KB;
50 download
)
Fadya Arsita's - INTISARI.pdf
(232.88KB;
1 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-787
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Dalam rentang kehidupan seseorang yang berada di usia dewasa madya akhir atau pada usia lima puluhan, terdapat fenomena ?krisis pensiun? (Hurlock, 1980), dimana individu merasa prestise dan kepuasan pribadi yang berhubungan dengan pekerjaan akan berakhir. Salah satu faktor yang erat kaitannya dengan berakhirnya masa kerja adalah hubungan sosial. Dengan berakhirnya masa kerja, seseorang dituntut untuk mengembangkan peran baru, termasuk peran dalam kehidupan sosialnya dimana ia akan kehilangan relasi atau rekan kerjanya. Bila ia tidak siap atau menganggap situasi ini mengancam maka ia akan mengalami kesulitan yang akan mengakibatkan kecemasan pensiun yang berhubungan dengan orientasi sosial (Fletcher & Hansson, 1991).
Adapun tinggi rendahnya kecemasan komponen sosial menurut Fletcher dan Hansson (1991), dipengaruhi oleh faktor eksternal yakni pensiun dan faktor internal yaitu diri pribadi individu, yang salah satunya adalah dimensi kepribadian. Salah satu konstruk dimensi kepribadian yang membahas orientasi diri seseorang di lingkungan sosial adalah derajat dimensi kepribadian introversion-extraversion dari Eysenck. Oleh karena itu, derajat dimensi kepribadian introversion-extraversion bisa bergeser. Pada situasi tertentu, seseorang dengan derajat dimensi kepribadian extraversion dapat bergeser menjadi derajat introversion dan dapat kembali ke derajat extraversion dengan cepat (Eysenck dalam Larsen & Buss, 2002).
Baik individu dengan derajat dimensi kepribadian introversion maupun extraversion akan cemas jika dihadapi dengan situasi yang bertentangan dengan trait dimensi kepribadian mereka karena dihayati sebagai satu ancaman (Larsen & Buss, 2002). Pada individu dengan derajat introversion jika menghadapi masa persiapan pensiun, dimana pensiun dilihat penuh dengan ambiguitas akan dimaknai sebagai suatu ancaman. Sementara, bagi individu dengan derajat extraversion, pensiun berarti semakin sedikitnya kesempatan yang akan datang juga dimaknai sebagai ancaman.
Dalam keadaan yang tidak biasa, dimana mereka memaknai situasi tersebut benar-benar mencemaskan baik individu dengan derajat introversion maupun extraversion berpotensi mengalami problem-problem psikologis. Individu dengan derajat introversion akan terobsesi dengan problem tersebut sehingga muncul panik. Sedangkan individu dengan derajat extraversion akan mengabaikan dan melupakan problem tersebut yang membuatnya semakin jauh dari menyelesaikan problem (Boeree, 1998). Begitu pula dalam kecemasan komponen sosial, manakala dimaknai mengancam bagi individu dengan derajat dimensi kepribadian introversion maupun extraversion, maka akan berpotensi meningkatkan kecemasan mereka.
Peneliti akan menggunakan subyek penelitian yaitu para pegawai PT X yang akan menghadapi masa pensiun atau yang berada dalam Masa Persiapan Pensiun (MPP). Adapun periode menghadapi masa persiapan pensiun secara resmi, yaitu yang usianya berkisar antara 53-54 tahun.jumlah keseluruhannya adalah 51 orang. Teknik pengambilan sampling yaitu purposive sampling. Instrumen alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eysenck Personality Inventory (1964) versi bahasa Indonesia dan Social Components of Retirement Anxiety Scale yang disusun oleh Fletcher dan Hansson (1991). Penelitian ini bersifat two-tailed, dengan menggunakan teknik statistik korelasi Pearson Product Moment.
Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa hipotesis penelitian tidak diterima, maka bisa diinterpretasikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara dimensi kepribadian introversion-extraversion dan social components of retirement anxiety pada pegawai PT X. Adapun diskusinya adalah bahwa kesiapan individu seperti status ekonomi atau secara finansial cukup mapan serta jabatan yang tinggi adalah prediktor kepuasan pensiun dan individu yang sudah siap tidak akan mengalami kecemasan komponen sosial pada pensiun nanti. Selain itu, terdapat keseragaman pada individu yang berada pada periode dewasa madya, yaitu loneliness, sehingg
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)