seseorang yang mengalami keterbatasan pada penglihatan (tunanetra) membutuhkan perangkat bantu non visual, untuk dapat melakukan aktivitas (bergerak).Umumnya digunakan tongkat sebagai penuntun aktivitas,pengguna tongkat hanya mendapat informasi terbatas mengenai lokasi di sekitarnya. untuk mengatasi keterbatasan dan fungsi tongkat tersebut, diperlukan suatu perangkat bantu alternatif yang dapat bergerak secara mendiri. agar dapat bergerak secara mandiri, perangkat bantu tersebut harus memiliki beberapa subsistem, diantaranya adalah antarmuka, perencanaan jalur, penghindar tabrakan, pemetaan, estimasi posisi, sensor ultrasonik, pengendali motor. pada tugas akhir ini hanya akan dibahas mengenai sistem antarmuka sebagai masukan tujuan maupun arah pergerakan digunakan keypad. Sebanai pemroses masukan dari keypad digunakan mikrokonyroler AT89S52. |