Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan konsumen tentang kaos kaki sehingga perusahaan dapat memperbaiki dan mengembangkan kualitas koas kaki mereka.Dalam mengidentifikasi keinginan konsumen tentang produk kaos kaki, digunakan kuisioner. Dari hasil kuisioner diperoleh 13 atribut yang dipentingkan konsumen dalam memilih kaos kaki. Selanjutnya atribut dari hasil kuesioner diterjemahkan kedalam metode Quality Function Deployment (QFD) dengan membuat House of Quality (HOQ). HOQ menghasilkan atribut-atribut yang diprioritaskan dalam pengembangan kaos kaki antara lain adalah : harga, model, tidak cepat bau, tidak mudah melar. Ada 3 konsep produk yang dibuat dalam penelitian ini yang kemudian diberi bobot dengan menggunakan metode AHP (Analitical Hierarchy Process) dan hasilnya adalah bobot untuk masing-masing konsep yaitu : Konsep A (kaos kaki dengan 5 jari) dengan bobot 0.343, Konsep B (kaos kaki dengan kepala dapat dilipat) dengan bobot 0.325, dan Konsep C (kaos kaki dengan 2 jari) dengan bobot 0.342 . Dengan tingkat kepentingan dan bobot masing-masing konsep yang telah didapat, dilakukan penilaian konsep dengan menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial, dimana konsep B terpilih dengan nilai 19.938. Dengan harga jual sebesar Rp. 4000 diperoleh break even point pada 283.416 pasang, dapat mengembalikan modal awal dalam kurun waktu 58 bulan, dengan internal rate of return sebesar 20.77%, bisa mendapatkan net present value Rp. 263.319.680 per tahun. |