Kendala yang harus dihadapi pada saat mencuci dengan tangan yaitu: kelelahan yang berlebihan, tangan menjadi sakit akibat menyikat, mengkucek pakaian dan memeras pakaian serta mengakibatkan pegal-pegal pada bagian pinggang, punggung, kaki dan tangan. Kendala ini terjadi akibat posisi tubuh pada saat mencuci tidak dalam keadaan normal. Posisi pada saat menyikat pakaian dilakukan dengan cara jongkok atau duduk membuat punggung tidak dalam keadaan normal. Sedangakan pada saat membilas pakaian posisi badan dalam keadaan membungkuk. Pada saat memeras pakaian tangan dalam keadaan memuntir. Hal ini yang menyebabkan pengguna pencuci manual mengalami kelelahan yang berlebih. Maka dari kendala diatas diciptakan suatu pencuci pakaian yang dapat membantu mengatasi kendala diatas. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen akan pencuci pakaian maka dilakukan penyebaran kuesioner. Dari hasil pengisian kuesioner maka dapat suatu susunan hierarki kebutuhan konsumen.Terdapat 20 atribut yang dianggap penting dalam susunan hierarki kebutuhan konsumen. Ke-20 atribut ini diuji 22kevalidan dan diuji kereliabilannya. Dari hasil akhir pengujian maka dihasilkan 19 atribut sesuai dengan kebutuhan konsumen. 19 atribut tersebut adalah: pencuci pakaian mudah digunakan, pencuci pakain ringan, dapat digunakan untuk segala macam pakaian, hemat tenaga dan waktu penggunaan, mudah untuk dirawat, penggunaanya tidak merusak tangan, awet/ tahan lama, mudah untuk disimpan, tahan karat, suku cadang mudah didapat, mengurangi kadar air dalam pakain, tidak merusak pakaian, nyaman untuk dipakai, material tidak berbahaya, warna pencuci menarik, desain menarik, harga pencuci terjangkau,harga suku cadang murah dan aman lingkungan. Berdasarkan atribut-atribut 39 parameter yang telah dipilih dengan menggunakan metode Triz, dapat ditentukan 14 karakteristik metrik yang dapat memenuhi atribut pencuci pakain. Estimasi nilai targer untuk 14 kebutuhan matrik adalah: bobot = ± 16 Kg; volume = 6 pakaian; kecepatan kerja = 120 rpm; kekerasan meterial = getas; bentuk = balok; kekuatan yang dihasilkan = streght; daya tahan = 5 tahun; sumber tenaga = tenaga manusia/mesin; besarnya tenaga yang dikeluarkan = 20 watt; tingkat keotomatisan = tenaga manusia/motor penggerak; keakuratan ukuran = 1074 mm x 466 mm x 767 mm; kemudahan produksi = > Rp 400.000,-; fleksibilitas = mudah dioperasikan; temperatur = 25° - 36° c; bahan utama = alumunium. Dari spesifikasi target yang didapat maka pengembangan yang dipilih adalah pengembangan alternatif pertama. Usaha produksi pencuci pakaian dapat dikatakan layak dilihat dari analisa teknoekonomi dimana: IRR > MARR ( 42.42% > 18%); pay back perioid > umur usaha (2tahun); Q(16000unit) > QBEP (7445 unit); NPV = Rp 923.756.750,- |