Kinerja keuangan bagi perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui karena menunjukkan prestasi yang dicapai selama periode tertentu. Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain dengan menggunakan analisa rasio keuangan. Salah satu pendekatan analisa rasio untuk menilai prestasi keuangan ini adalah dengan melakukan analisis kinerja keuangan dengan menggunakan DuPont Model.. Penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian di PT Bank Mandiri (Persero), Tbk, khususnya mengenai kinerja keungannya. Hal ini mengingat sejarah bank ini yang lahir dari penggabungan empat bank BUMN yaitu Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim), Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo). Sehingga dari penggabungan itu Bank Mandiri menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia. Namun yang perlu menjadi pertanyaan apakah ukuran yang besar saja dari sisi asset, sudah dapat menjadi tolok ukur bahwa bank itu sudah baik kinerja keuangannya ? Pendekatan metode analisis kinerja keuangan dengan menggunakan DuPont model, berasal dari metode pengawasan keuangan yang digunakan oleh DuPont Corporation terhadap divisi-divisi yang berada dibawah pengendaliannya. Dalam perkembangannya metode ini diadopsi dan dikembangkan oleh kalangan akademisi di Amerika Serikat sebagai salah satu teori, yang pada akhirnya juga banyak diaplikasikan oleh para praktisi keuangan. Pada pendekatan DuPont Model ini rasio-rasio profitabilitas dan aktivitas dikelompokan secara sistematis sehingga dapat diketahui, sisi mana yang mempunyai peranan terhadap rasio final yaitu rasio Return On Equity (ROE). Dengan menggunakan DuPont Chart sebagai alat bantu analisis, maka rasio-rasio yang mempengaruhi hasil final ROE dikelompokan menjadi tiga zona yaitu Zona Pengendalian Biaya, Zona Efektifitas Pemanfaatan Asset dan Zona Komposisi pemanfaatan modal dikelompokan sehingga akan memudahkan, pengambilan kesimpulan. |