Anda belum login :: 27 Nov 2024 06:59 WIB
Detail
BukuAnalisis Tingkat Kesehatan Bank X Dan Kemungkinan KebangkrutannyaPenjualan Dari PT Kenari Djaja Prima
Bibliografi
Author: Novianty, Birgita Angelina Wiwik ; Keraf, Alexander Sonny (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Master Thesis
Fulltext: Birgita Angelina Wiwik Novianti's Master Theses.pdf (334.0KB; 29 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: MM-354
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Hambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia terjadi karena lemahnya pilar perbankan nasional yang sarat dengan berbagai masalah, baik pada sisi pasiva maupun sisi aktiva yang ditandai dengan rendahnya fungsi intermediasi perbankan. Upaya-upaya untuk mempertahankan stabilitas moneter merupakan hal yang sangat diperlukan dalam rangka menciptakan kondisi perekonomian yang kondusif dan stabil. Berdasarkan pengalaman krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 Bank Indonesia akan tetap melanjutkan kebijakan moneter yang ketat walaupun saat ini kondisi ekonomi makro relatif stabil serta mendorong fungsi intermediasi perbankan dengan terus memfungsikan pengawasan internal secara intensif dalam rangka peningkatan good governance. Bank Indonesia membuat ketentuan kesehatan perbankan guna membentuk perbankan nasional yang sehat dengan pengendalian atas unsur yang menunjang tingkat kesehatan Bank yaitu capital, asset quality, management, earning capacity dan liquidity. Dengan alasan tersebut dan sebagai bahan pertimbangan perusahaan obyek, perlu dilakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan suatu bank berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia melalui studi kasus pada P.T. Bank X dimana Bank X merupakan salah satu bank papan bawah dalam perbankan nasional. Dengan menggunakan ketentuan yang telah ditetapkan Bank Indonesia mengenai penilaian kesehatan bank yaitu faktor permodalan dimana Bank wajib mencapai besaran CAR 8%, faktor kualitas aktiva produktif untuk melihat kemampuan aktiva Bank dalam menghasilkan pendapatan, faktor manajemen dalam organisasi Bank, faktor rentabilitas untuk menghitung efisiensi Bank dan profitabilitasnya, serta faktor likuiditas untuk melihat kemampuan Bank dalam membayar hutang-hutangnya, ditambah lagi factor lainnya seperti Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN) dan Giro Wajib Minimum (GWM) maka dapat dilihat kelayakan bisnis suatu bank untuk tetap beroperasi. Dengan perhitungan menggunakan ?Bankruptcy Score? Teori Altman juga dapat diketahui kemungkinan kebangkrutan Bank X dimasa yang akan datang. Dari hasil analisis terhadap P.T. Bank X, terhadap faktor permodalan, factor kualitas aktiva produktif, faktor manajemen, faktor rentabilitas dan faktor likuiditas serta faktor lainnya seperti BMPK, PDN dan GWM diperoleh hasil bahwa P.T. Bank X dinyatakan dalam kondisi Cukup Sehat dimana hampir semua nilai mencukupi bobot yang ditentukan oleh Bank Indonesia dapat dipenuhi oleh Bank, tetapi terdapat kelemahan faktor Kualitas Aktiva Produktif yang hanya mencapai nilai kredit 19.13% dari seharusnya nilai sehat 25.00% dan Faktor Manajemen yang hanya mencapai nilai kredit 12.12% dari seharusnya nilai sehat 25.00%. Penilaian kesehatan P.T. Bank X tahun 2002 jika menggunakan Teori Altman untuk melihat kemungkinan kebangkrutan, didapatkan hasil yang kurang lebih hamper sama dengan kondisi kesehatan menurut ketentuan Bank Indonesia yaitu 2.644. Mendekati angka 2.675 untuk mencapai kondisi perusahaan akan sukses. Bukan hal mustahil untuk Bank meningkatkan kondisi kesehatannya menjadi Sehat jika lebih berhati-hati lagi dalam menyalurkan dananya agar angka kredit macet dapat ditekan dan memperbaiki manajemen Bank yang dirasa masih kurang maksimal.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.125 second(s)