Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:41 WIB
Detail
ArtikelLapisan F3 di Ionosfer Lintang Rendah  
Oleh: Suhartini, Sri
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional
Dalam koleksi: Jurnal Sains Dirgantara vol. 3 no. 1 (Des. 2005), page 24-33.
Topik: Ionosfer; lapisan F2; lapisan F3; lintang rendah
Fulltext: JSD-3-1-Sri_3.pdf (252.83KB)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: SS49.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelHasil perhitungan menggunakan model SUPIM (Sheffield University Plasmasphere-lonosphere Model) menunjukkan bahwa pada kondisi tertentu dapat terbentuk lapisan tambahan (lapisan F3) di ionosfer ekuator. Lapisan F3 terbentuk selama pagi-siang hari di daerah ekuator dimana kombinasi antara efek pergeseran karenc ExB ke atas dan angin netral menghasilkan kecepatan pergeseran plasma ke atas pada ketinggian di dekat dan di atas puncak lapisan F2. Hasil pengamatan di Biak dan Parepare menunjukkan bahwa di lintang rendah juga muncul lapisan F3. Hasil pengamatan di Biak (1.20°LS, 136.04°BT, lintang magnetik 12.18° selatan) pada bulan Januari 2005 menunjukkan kemunculan lapisan F3 sebanyak 75 % dari hari pengamatan dengan waktu kemunculan lapisan pukul 9:00 - 18:00 waktu Indonesia Timur. Selisih antara frekuensi kritis lapisan F3 dan F2 (foF3-foF2) mempunyai harga 1 - 3 MHz, sedangkan ketinggian lapisan (h'F3) 400 - 600 km. Secara umum hasil pengamatan di Biak berbeda dengan hasil pengamatan di Fortaleza (4°LS, 38°BB, sudut dip -9°) dan Waltair (17.7°LU, 83.3°BT, lintang magnetik 8.2° utara). Hal ini menunjukkan bahwa mekanisme pembentukan lapisan F3 di lintang rendah berbeda dengan di ekuator yang mana selain efek fountain, dinamika dari proses pembentukan lapisan tambahan juga dipengaruhi oleh lokasi stasiun relatif terhadap ekuator geografis.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)