Penderita tunanetra yang menggunakan bantuan tongkat atau anjing untuk mobilitasnya tidak dapat mendeteksi objek yang sejajar dengan kepalanya, serta tidak dapat mengetahui posisi orang lain di sekitarnya. Alat bantu tunanetra ini menggunakan transduser ultrasonik untuk mendeteksi objek yang ada di hadapan pengguna, sensor pyroelectric untuk mendeteksi keberadaan orang lain, dan mikrokontroler sebagai pengendali sistem. Pengguna alat ini dapat mengetahui objek yang ada di hadapannya dari bunyi yang dihasilkan oleh earphone, sedangkan keberadaan manusia dapat diketahui melalui getaran yang dihasilkan oleh motor DC. Dari hasil penguj ian yang dilakukan, alat ini dapat mendeteksi manusia pada jarak maksimal 8,2 m dengan sudut deviasi ( + ) 300 dan mendeteksi benda pada jarak maksimal 3 m. |