Pada era globalisasi saat ini dinamika perubahan di segala bidang kehidupan melaju demikian cepat, dan gereja berada di tengah-tengah perubahan global tersebut. Masalah-masalah yang dihadapi para jemaat bermacam-macam dan kadang-kadang sulit, sehingga jemaat mencari konselor untuk mendapatkan jawaban atas penderitaannya. Persepsi merupakan suatu pandangan individu terhadap suatu objek yang di terima oleh panca indera dan di interprestasikan untuk memberikan arti pada lingkungan dimana setiap individu tersebut berada. Jemaat adalah kumpulan anggota dari suatu gereja yang membutuhkan bimbingan, pendampingan dan penyelesaian masalahnya dengan dibantu oleh seorang konselor gerejani. Sedangkan seorang konselor gerejani adalah seorang yang berusaha menolong jemaat melalui keteladanan hidup, kematangan psikologis, cara membangun hubungan (relasi), aktivitas/kegiatan dan sikap maupun kondisi yang mendukung. Layanan konseling adalah hubungan timbal balik antara dua individu, yaitu konselor gerejani yang berusaha menolong atau membimbing dan jemaat yang membutuhkan bantuan untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya. Dalam hal ini seorang konselor pastoral akan berusaha mengaplikasikan kebenaran Firman Tuhan atas persoalan-persoalan hidup para jemaat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi jemaat terhadap peranan konselor di Gereja Bethel Indonesia (GBI)-Gatot Subroto. Penelitian ini dilakukan di GBI. Senayan, Jl. Jend.Gatot Subroto,Senayan-Jakarta Selatan (JCC). Dalam hanya ada satu variabel yaitu persepsi jemaat terhadap peranan konselor di Gereja Bethel Indonesia (GBI)-Gatot Subroto. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan skala penilaian untuk mengukur persepsi jemaat terhadap konselor dalam layanan konseling di Gereja Bethel Indonesia. Langkah penyusunan skala penilaian diawali dengan membuat kisi-kisi, berdasarkan dua komponen yaitu profil konselor gerejani, dan kondisi layanan konseling. Analisis uji coba dilakukan dengan mengadakan analisis rasional yang dilanjutkan dengan analisis empiris. Dari 44 pernyataan yang dipakai dalam uji coba, diperoleh 32 pernyataan yang valid karena r-hitung memiliki koefisien korelasi lebih besar dari r-tabel 0,297 dengan taraf signifikan 5 % dan realibitas alpha sebesar 0,8980. Meningkatkan nilai reliabilitas Alpha, maka peneliti mengolah lagi data yang valid 32 pernyataan, sehingga memperoleh reliabilitas Alpha sebesar 0,9110. Hasil penelitian menunjukkan persepsi jemaat terhadap peranan konselor adalah baik, berdasarkan profil pribadi konselor gerejani yang baik seperti dalam hal keteladanan hidup, kematangan psikologis, hubungan yang baik dengan jemaat (relasi). Setiap aktivitas pelayanan yang dilakukan konselor bersumber kepada kebenaran Firman Tuhan dan sikap konselor gerejani dalam memperhatikan jemaat secara empati, menghargai pendapat jemaat. Pemikiran dan pendapat yang konsisten dari konselor gerejani membantu para jemaat dalam mengambil keputusan, juga adanya prasarana sarana dalam segi waktu, tempat, dan hubungan yang baik dengan jemaat menyebabkan peranan konselor di gereja baik. |