PT. Krakatau Steel merupakan pabrik besi baja yang terbesar di Indonesia yang memiliki sistem manajemen K3 yang baik, ini sudah terbukti dengan didapatnya standar Internasional, salah satunya yaitu sistem manajemen lingkungan ISO 14001. Tetapi masih terjadi kecelakaan, dimana jumlah kecelakaan yang tertinggi di pabrik slab baja (SSP1) sebanyak 11 orang dalam setahun. Ini berarti tingkat bahaya pekerjaan cukup tinggi yang dilakukan oleh karyawan sehingga mengharuskan manajemen perusahaan untuk memperbaiki dan mengembangkan program keselamatan dan kesehatan supaya lebih baik. Karena disamping memberikan perlindungan, hal ini juga merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi motivasi kerja. Berdasarkan dari teori Miner dan kesepakatan dengan perusahaan, faktor - faktor Safety Psychology yang dapat diteliti dan juga dijadikan atribut pembuatan kuesioner adalah Pelatihan, Publikasi dan Kontes, Kontrol terhadap Lingkungan Kerja, Pengawasan dan Disiplin, serta peningkatan Kesadaran Kerja. Kuesioner disebar kepada responden yaitu seluruh operator mesin di SSP1 sebagai populasi data yang diolah secara statistik. Populasi ini berjumlah 80 orang. Pengolahan data dilakukan dengan Uji Validitas, Uji Reliabilitas, dan mengkorelasi dengan Uji Rank Spearman. Dari hasil perhitungan rata-rata ratio kekerapan cidera kecelakaan kerja pada SSP1 yaitu 13,69 korban kecelakaan setiap juta man-hours dan perhitungan rata-rata ratio keparahan cidera yaitu 25,534 yang berarti jumlah hari hilang dalam waktu satu juta jam waktu produktif . Sedangkan hasil korelasi antara faktor - faktor K3 dengan motivasi kerja menunjukkan bahwa faktor kontrol lingkungan kerja yang paling berpengaruh terhadap peningkatan motivasi karyawan. Penulis menyarankan agar pihak perusahaan mengevaluasi dan memperbaiki faktor lingkungan di SSP1 sehingga diharapkan dapat terjadi peningkatnya motivasi kerja karyawan. |