Anda belum login :: 30 Nov 2024 13:56 WIB
Detail
BukuHubungan Antara Dimensi-Dimensi Gaya Kepemimpinan Kepala Perawat dengan Motivasi Berprestasi di Sebuah Rumah Sakit
Bibliografi
Author: Tantri, Bilona Dwi ; Kembaren, Esther Muliana (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2005    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-750
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dimensi gaya kepemimpinan kepala perawat bagian ruang rawat inap kelas tiga dengan motivasi berprestasi perawat di rumah sakit Siaga Raya. Sebuah Rumah Sakit memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain dapat menyediakan fasilitas umum yang dibutuhkan, dapat memberikan bantuan kepada masyarakat seperti biaya pengobatan yang relatif murah dan meningkatkan mutu pelayanan untuk kepuasan konsumen. Apabila tujuan-tujuan tersebut diatas tercapai maka bisa dikatakan tempat layanan tersebut mempunyai kualitas yang baik dan dapat diakui. Dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit seperti yang diharapkan para pasien, dibutuhkan kerja keras dari pekerja atau karyawan yang merupakan urat nadi berkembang tidaknya organisasi.
Bekerja keras erat kaitannya dengan motivasi, agar mau bekerja keras maka seseorang harus terlebih dahulu termotivasi untuk berprestasi. Jika seseorang memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja maka ia memiliki keinginan yang kuat untuk bekerja dengan cepat dan tepat sehingga muncul rasa puas dengan hasil yang dilakukannya. Selain itu petugas kesehatan tersebut juga mendapatkan penghargaan dari orang-orang yang ia layani di Rumah Sakit tersebut. Pengertian dari motivasi itu sendiri adalah kekuatan penggerak atau pendorong dalam bentuk tingkah laku yang dilakukan secara terus menerus (Morgan,1986). Dalam penulisan ini, motivasi berprestasi perawat di rumah sakit Siaga Raya akan diukur dengan menggunakan skala yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan teori motivasi dari McClelland (1987).
Mendorong karyawan agar merasa termotivasi dalam meraih hasil pekerjaan yang maksimal, maka harus ada penggeraknya antara lain adalah dengan memiliki seorang pemimpin yang handal dalam meningkatkan motivasi berprestasi karyawan. Definisi kepemimpinan adalah suatu proses dan upaya mempengaruhi aktifitas-aktifitas seseorang atau suatu kelompok dalam usaha yang ditujukan pada pencapaian tujuan dalam suatu situasi tertentu (Hersey dan Blanchard dalam Trimo, 1995). Dalam penulisan ini, skala dimensi-dimensi gaya kepemimpinan kepala perawat di rumah sakit Siaga Raya akan diukur dengan menggunakan teori gaya kepemimpinan dari House ( dalam Luthans, 1992), yang dibuat sendiri oleh penulis.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental, karena tidak dilakukan manipulasi terhadap variabel yang diteliti. Jenis penelitian adalah korelasional dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dengan LOS 0.05 (two tailed). Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 42 orang, dengan karakteristik bekerja sebagai perawat, bertugas di bawah satu kepala perawat bagian kelas tiga dan memiliki tingkat pendidikan minimal SMU. Seluruh pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 11.0.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari empat dimensi gaya kepemimpinan dari House, tiga dimensi gaya kepemimpinan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Directive style, Supportive Style dan Achievement oriented style pada kepala perawat bagian rawat inap kelas tiga dengan motivasi berprestasi perawat, dan satu dimensi yaitu Parcipative style pada kepala perawat bagian rawat inap kelas tiga memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan motivasi berprestasi perawat, Kemungkinan pertama yang menyebabkan hanya satu dimensi yang memiliki hubungan negatif yang signifikan karena ke empat gaya kepemimpinan dari House dapat muncul pada setiap orang, namun salah satunya ada yang lebih dominan, dan untuk mendapatkan gaya kepemimpinan yang efektif, maka harus ditampilkan sesuai dengan situasi dan harapan dari lingkungan.
Untuk penelitian lebih lanjut penulis menyarankan agar penelitian ini diterapkan pada jenis organisasi yang berbeda yang membutuhkan peranan pemimpin yang dominan. Sehingga gaya kepemimpinan yang akan diukur dapat sesuai dengan penerapan dan kebutuhannya dilapangan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)