Anda belum login :: 24 Nov 2024 14:19 WIB
Detail
BukuPengaruh Pola Asuh Orang Tua Bercerai Terhadap Self-Awareness Anak Remaja Awal
Bibliografi
Author: Yogaswari, Gita Andari ; Herabadi, Astrid Gisella (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2005    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-754
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan terdekat individu, dan keluarga juga berpengaruh terhadap perkembangan anak. Davenport (1994) mengatakan bahwa salah satu aspek dari orang tua yang memiliki pengaruh utama terhadap perkembangan anak adalah child rearing yang dalam penelitian ini diartikan sebagai pola pengasuhan. Self-awareness berperan dalam pencarian identitas dan pengenalan terhadap diri sendiri. Self-awareness dicapai dari bagaimana seseorang memandang dirinya dari pandangan orang terhadap dirinya. Jika anak memiliki kecenderungan self-reflect dari maka anak tersebut memiliki self-awareness yang positif, sedangkan jika lebih cenderung pada self-ruminate maka anak tersebut lebih menilai dirinya secara negative atau dengan kata lain memiliki self-awareness yang negatif. Masa remaja merupakan masa ketika individu reflektif dan sadar akan bagaimana orang lain melihat mereka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pola asuh orang tua bercerai terhadap self-awareness anak remaja awal.
Penelitian ini temasuk penelitian Non-Eksperimental, dimana pengolahan data dilakukan di berbagai sekolah menengah pertama negeri yang berada di daerah Jakarta Selatan melalui teknik accidental sampling. Subyek penelitian memiliki karakteristik: berusia 11 ¿ 14 tahun, tinggal dengan ibu, usia subyek ketika orang tuanya bercerai antara 3 ¿ 9 tahun. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui pola pengasuhan orang tuanya adalah dengan PAQ (Parental Authority Questionnaire) yang telah diadaptasi sebelumnya. Sedangkan alat ukur self-awareness menggunakan alat ukur yang telah diadaptasi sebelumnya dari alat ukur RRQ (Ruminate ¿ Reflect Questionnaire), dimana self-awareness terbagi atas dua faktor yaitu self-ruminate dan self-reflect. Self-ruminate merupakan sisi negatif dari self-awreness, sedangkan self-reflect merupakan sisi positif dari self-awareness.
Berdasarkan hasil penghitungan Multiple Regression didapati hasil bahwa pola asuh authoritative memiliki hubungan secara signifikan terhadap self-reflect dengan perolehan nilai koefisien korelasi 0,267. Tidak terdapatnya korelasi antara self-reflect dengan ketiga pola asuh yang menyatakan bahwa ketiga pola asuh tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap self-reflect . Sedangkan self-ruminate.juga tidak memiliki korelasi dengan ketiga pola asuh, yang menyatakan bahwa ketiga pola asuh tidak memiliki pengaruh terhadap self-ruminate. Jadi secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa pola asuh orang tua bercerai tidak memiliki pengaruh terhadap self-awareness anak remaja awal.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.1875 second(s)