Dalam penulisan skripsi ini penulis menganalisis apakah kebijakan persediaan bahan baku pada PT Sepatu Bata Tbk. telah dilakukan dengan optimal. Tujuannya adalah untuk mengetahui berapa tingkat persediaan yang optimal diadakan agar biaya yang terkait dengan pengadaan persediaan tersebut dapat ditekan seminimal mungkin. PT Sepatu Bata Tbk. bergerak di bidang pembuatan sepatu baik sepatu kulit, sepatu dari kain, sepatu santai dan olah raga, sandal serta sepatu khusus untuk industri yang bermerk ?Bata?. Perusahaan juga aktif melakukan ekspor sepatu serta memegang beberapa lisensi merk sepatu lainnya seperti, ?B.Bata?, ?Weinbrenner? dan ?North Star?, ?Power?, ?Marie Claire?, ?Bubble gummers?, ?Bata industrials? dan ?Hawaianas?. Dari hasil penelitan yang dilakukan penulis diketahui bawa total pembelian bahan baku lem selama tahun 2003 adalah sebanyak 92.520 kg sedangkan rata-rata pemakaian bahan baku lem per hari adalah 267 kg. Perusahaan menetapkan kebijaksanaan pemesanan persediaan bahan baku lem sebanyak sekali dalam dua minggu dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 4.361.973,- per tahun. Jumlah pemesanan yang paling ekonomis adalah 83 kali dalam setahun dengan total biaya persediaan sebesar Rp. 2.489.730,- per tahun. Besarnya titik pemesanan kembali (Reorder Point) perusahaan adalah 701 kg dengan persediaan pengaman (safety stock) sebesar 167 kg. Dari analisis yang dilakukan, diketahui bahwa pengadaan persediaan yang dilakukan perusahan belum optimal. Dengan melakukan pemesanan ekonomis menurut metode EOQ maka perusahaan dapat menghemat total biaya persediaan sebesar Rp. 1.872.759,- untuk tahun 2003. Penetapan persediaan pengaman (safety stock) dan titik pemesanan kembali (reorder point) yang dilakukan perusahaan sudah cukup baik. |