Anda belum login :: 27 Nov 2024 04:13 WIB
Detail
ArtikelPenelitian Peran Serta Masyarakat Dalam Mengurangi Kerugian Akibat Kemacetan Lalu Lintas Dengan Menggunakan Transport Demand Management (TDM)  
Oleh: Sailendra, Agus Bari
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Jalan-Jembatan vol. 23 no. 3 (Nov. 2006), page 29-53.
Topik: MANAGEMENT; peran serta masyarakat; transport demand management
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: JJ9.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKemacetan lalu lintas sudah menjadi rutinitas kehidupan sehari-hari di perkotaan, bahkan kemacetan cenderung makin parah dan merata di berbagai daerah dan lokasi, sehingga menjadi salah satu isu strategis dan mendesak untuk mendapatkan penanganan TDM merupakan turunan dari transportasi system management (TSM) dengan fokus terhadap pengelolaan kebutuhan transportasi untuk mengurangi tingkat kemacetan. Salah satu cara adalah dengan mengelola kebiasaa pengguna dalam menggunakan fasilitas transportasi untuk meningkatkan operasionalisasi fasilitas dan kapasitas secara optimal. Penelitian ini dilakukan terhadap kebiasaan pengguna yang diskenariokan sebagai bentuk peran serta masyarakat. Data primer diambil melalui wawancara terstruktur dan didukung oleh data sekunder dari instansi terkait. Pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif dilakuakn dengan menggunakan teknik statistik non parametrik atas dasar tingkat preferensi masyarakat, tingkat partisipasi masyarakat dan kepada aspek prioritas kebijakan. Ada indikasi positif terhadap tingkat preferensi masyarakat dan prioritas kebijakan yang akan dilaksanakan dalam rangka mengurangi tingkat kemacetan. Umumnya (87%) masyarakat setuju dan mau melaksanakan (partisipasi) jika diberlakukannya kebijakan TDM. Nilai utilitas terbesar berturut-turut adalah alternatif kebijakan penyediaan billboard informasi jalan macet dan rute alternative (36%), biaya parkir yang tinggi (31%). Untuk menerapkan kebijakan tersebut, diperlukan kajian lebih rinci, misalkan melakukan studi pantarifan (parkir / tol) dengan ability to pay (ATP) dan willingness to pay (WTP) dst. Sehingga peran masyarakat dalam upaya mengurangi willingness to pay, dst. Sehingga, peran masyarakt dalam upaya mengurangi tingkat kemacetan di perkotaan dapat optimal, sekaligus mengurangi kerugian material.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)