Anda belum login :: 17 Feb 2025 11:27 WIB
Detail
ArtikelHasil Pemurnian Asbuton Lawele Sebagai Bahan Pada Campuran Beraspal Untuk Perkerasan Jalan  
Oleh: Affandi, Furqon
Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Jalan-Jembatan vol. 23 no. 3 (Nov. 2006), page 6-28.
Topik: JALAN; asbuton; perkerasan jalan
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: JJ9.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelProduk aspal minyak dalam negeri per tahun sekitar 650.000 ton sedangkan kebutuhan aspal untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan sekitar 1,2 juta ton per tahun. Hal ini menyebabkan dilakukannya impor aspal dari beberapa negara, sementara kita punya aspal alam yang dikenal dengan asbuton dengan perkiraan depositnya antara 200 juta ton sampai 600 juta ton yang belum termanfaatkan secara optimal. Asbuton ini mengandung bitumen sekitar 20% dan mineral 80%. Melihat sumber alam asbuton yang depositnya begitu banyak serta guna memenuhi kekurangan aspal di indonesia, maka dikembangkan produk asbuton baru yang disebut asbuton murni. Asbuton murni ini merupakan hasil ekstraksi dari asbuton lawele sampai didapat aspal murni dimana kandungan mineralnya dapat dikatakan sudah tidak ada lagi atau lebih kecil dari 1%. Asbuton murni ini merupakan ahsil ekstraksi dari asbuton lawele sampai didapat aspal murni, dimana kandungan mineralnya dapat dikatakan sudah tidak adala lagi atau lebih kecil dari 1%. Asbuton murni berbentuk kental seperti aspal minyak pen 60 yang sering kita lihat, dimana bisa dikirim dalam bentuk drum maupun dalam bentuk curah. Dengan demikian penggunaannya pun mudah sebagai mana aspal minyak lainnya. Produk asbuton murni ini berbeda dengan produk produk asbuton sebelumnya, dimana produk-produk sebelumnya umumnya berbentuk butir yang masih mengandung kadar mineral sebagaimana adanya di lapangan yaitu sekitar 80%. Efektifitas aspal yang ada pada produk asbuton butir pada campuran beraspal (hot mix ataupun cold mix) masih diperanyakan karena sulitnya aspal tersebut keluar dari butiran asbuton dan berfungsi menyelimuti agregat sebagai mana halnya pada aspal minyak. Produk asbuton murni mempunyai sifat-sifat yang baik, dilihat dari ahsil pengujian fisiknya sepeerti penetrasi, titik lembek, kelarutan, doktilitas, kehilangan berat dengan thin film oven test, serta nilai penetrasi index yang tinggi (+ 0,144) dibanding aspal minyak konvensional sekitar (- 1,127) sehingga sangat cocok untuk lalu lintas berat dan daerah dengan temperatur tinggi seperti indonesia. hasil pengujian campuran beraspal panas (hot mix) menggunakan asbuton murni, juga memperlihatkan kesuperioran dibandingkan dengan campura hot mix yang sama tetapi menggunakan aspal minyak konvensional pen 60. Kelebihan dari campuran beraspal panas menggunakan asbuton murni ialah mempunyai stiffness modulus yang tinggi untuk setiap temperatur pengujian sehingga penyebaran beban lalu lintas ke tanah dasar menjadi lebih baik, ketahanan terhadap deformasi permanen yang lebih baik, ditunjukkan dengan nilai stabilitas dinamis yang lebih tinggi ataupun deformasi akibat beban berulang yang lebih kecil serta ketebalan lapisan tambah yang lebih tipis sekitar 15% sampai 25% dibanding keperluan ketebalan lapis tambah dari campuran beraspal panas dengan menggunakan aspal konvensional pen 60 untuk berbagai besar beban lalu lintas rencana, sehingga terjadi penghematan yang cukup berarti. Dalam pelaksanaan pencampuran di asphalt mixing plant (AMP) sangat praktis karena tidak diperlukan peralatan tambahan lainnya, sama seperti proses pencampuran dengan aspal minyak pada umumnya. Dari segi harga, harga asbuton murni ini, cukup bersaing dibanding dengan harga aspal minyak. Dari hasil pengujian diatas, baik terhadap aspalnya sendiri maupun terhadap campuran beraspalnya, asbuton murni ini bisa mengisi kekurangan aspal nasional dengan mutu yang lebih baik dan sekaligus menghemat devisa negara.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.03125 second(s)