Perkembangan dunia industri pada saat ini menuntut setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksi agar mampu bersaing dengan pasar regional maupun internasional. Sebagai usaha dalam memenuhi tuntutan persaingan pasar itulah, PT. Komatsu Indonesia Tbk, salah satu perusahaan manufaktur yang terkemuka dibidang industri alat berat, berusaha untuk dapat meningkatkan hasil produksinya agar mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dibidang yang sama. PT. Komatsu Indonesia Tbk dalam upaya untuk meningkatkan target produksinya ingin melakukan perbaikan akan lintasan perakitan salah satu produknya yaitu Hidraulic Excavator PC-200, dimana produk tersebut memiliki permintaan yang paling banyak jika dibandingkan dengan produk yang lain. Perbaikan dilakukan dengan harapan akan menghasilkan suatu lintasan perakitan yang lebih baik, sehingga target perusahaan dapat tercapai. Perbaikan yang dilakukan dengan menggunakan line balancing methods yaitu Rank & assign methods yang dihitung secara probabilistic. Adapun Rank & assign methods tersebut adalah Positional weight, Reverse Positional weight, Number of Follower, Number of Immediate Follower, Number of Predecessors, Work Element Time, Backward Recursive Positional weight, dan Backward Recursive Edges. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini memiliki beberapa kriteria perhitungan, yaitu : efisiensi lini, balance delay, dan smoothness index. Lintasan perakitan PT. Komatsu Indonesia Tbk sebelum dilakukan perbaikan memiliki persentasi efisiensi lini sebesar 42,47%, balance delay 57,53%, dan smoothness index 397,89. setelah dilakukan perhitungan terhadap delapan metode line balancing yang digunakan secara probabilistic didapat metode yang terbaik adalah Number of Follower karena memiliki persentasi efisiensi lini terkecil yaitu 86,17%, balance delay terkecil yaitu 13,83% dan nilai smoothness index terkecil yaitu 56,94. pengolahan data yang dilakukan didukung pula dengan aplikasi program simulasi ARENA, dimana bertujuan untuk memberikan gambaran yang mendekati nyata dari usulan perbaikan yang dilakukan. Pada program simulasi didapatkan metode yang terbaik adalah Number of Immediate Follower dan Work Element Time karena memiliki output yang terbesar yaitu 50 dan memiliki rata-rata persentase utilisasi untuk setiap stasiun kerjanya yang terbesar yaitu 35%. Hasil dari pengolahan data dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa metode yang terbaik adalah Number of Immediate Follower dan Work Element Time, dimana metode ini berdasarkan program simulasi yang telah dibuat, kerana pada program simulasi waktu proses yang digunakan bukan merupakan waktu yang tetap melainkan waktu yang mengikuti suatu distribusi tertentu sehingga memiliki range waktu. Oleh karena itu program simulasi menghasilkan output yang mendekati nyata. |