PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Industri motor dan merupakan salah satu perusahaan motor terbesar di Asia. Maka untuk mempertahankan eksistensi perusahaan dan memenangkan persaingan, perusahaan harus memperhatikan dan meningkatkan kinerja dari semua aspek yang ikut mengerakan perusahaan tersebut. Banyak akibat yang dapat ditimbulkan apabila didalam perusahaan tersebut sering terjadi kecelakaan kerja seperti terhambatnya proses produksi, tingginya tingkat absensi karyawan dan biaya perawatan karyawan apabila mengalami cacat atau bahkan sampai meninggal dunia. Selama bulan Januari 2003 sampai Juli 2004, dimana kecelakaan kerja tertingi yaitu terjadi pada departemen Quality Engineering - 1 (QE-1), dengan jenis kecelakaan yang sering terjadi yaitu terjepit benda. Adapun metode yang digunakan untuk mengetahui kenerja keselamatan dan kesehatan kerja dengan perhitungan ratio kekerapan cidera, dimana persentase tertinggi terjadi pada bulan April 2003 yakni sebesar 25,06 % dan untuk perhitungan ratio keparahan cidera sebesar 50,1 % yang terjadi juga pada bulan April 2003. Dari hasil perhitungan alat pelindung diri, ternyata departemen QE-1 masih kekurangan APD sebesar 6,25 %. Untuk mengetahui faktor - faktor penyebab kecelakaan kerja, maka digunakan kuesioner Nordic Body Map yaitu keluhan yang dialami sebelum dan sesudah bekerja. Dimana peningkatan keluhan tertinggi yaitu terjadi pada pergelangan tangan kiri sebesar 33 %. Dari hasil pengolahan data, maka usulan perbaikan yang akan dilakukan yaitu dengan penambahan meja putar guna meningkatkan jarak horisontal antara pekerja dengan benda. Selain itu desain ulang rak juga perlu dilakukan, agar pekerja lebih mudah dalam menyusun alumuium kedalam rak. Dengan adanya usulan perbaikan tersebut, diharapkan PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing dapat meminimasi angka tingkat kecelakaan kerja, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai perusahaan dikemudian hari |