Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:47 WIB
Detail
BukuHubungan Antara Citra Tubuh dan Penyesuaian Sosial Pada Pria Metroseksual Dewasa Muda
Bibliografi
Author: Wulung, Heidi Lolong ; Wibowo, Sudirgo (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2005    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-684
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara citra tubuh dan penyesuaian sosial pada pria metroseksual dewasa muda. Munculnya fenomena pria metroseksual di kota-kota besar akhir-akhir ini menurut Kertajaya (2004) adalah karena semakin banyaknya wanita karier di tempat kerja, tuntutan pekerjaan di mana orang senang bekerja dengan orang yang berpenampilan baik, pengaruh dari media massa, serta pengaruh gaya hidup pasangan. Pria metroseksual ini sangat identik dengan penampilan luar yang menarik serta harum. Untuk mendapat penampilan yang menarik mereka tidak keberatan melakukan perawatan tubuh di salon-salon di mana hal tersebut biasanya dilakukan oleh kaum wanita.
Penampilan bagi pria metroseksual ini berkaitan dengan citra tubuh yang mereka miliki. Citra tubuh menurut Franzoi (dalam Vitality, 2001) adalah bagaimana cara individu memandang diri sendiri (tubuhnya) termasuk penampilan yang dimilikinya. Jika penilaian terhadap citra tubuh positif maka rasa percaya diri serta harga diri individu meningkat. Sebaliknya jika citra tubuh negatif maka mereka merasa kurang percaya diri dan harga dirinya rendah, hal ini tentu akan mempengaruhi individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Mathes dan Khan (dalam Hurlock, 1990) mengatakan bahwa penampilan fisik yang menarik adalah salah satu potensi yang menguntungkan untuk melakukan interaksi dengan orang lain dan dapat digunakan untuk kepentingan pemiliknya (seperti model atau karyawan eksekutif).
Pria metroseksual yang berada pada masa perkembangan dewasa muda ini mempunyai tugas perkembangan yang berhubungan dengan orang lain, antara lain bekerja atau berkarier, menikah, membentuk keluarga dan memelihara serta mempertahankan pernikahan (Papalia & Olds, 1995). Untuk dapat memenuhi tugas perkembangannya dengan baik, maka pria metroseksual harus menjalin hubungan yang baik atau selaras dengan orang lain. Untuk mencapai hubungan yang selaras ini mereka harus melakukan penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial menurut Hurlock (1978) sangat penting dilakukan untuk mencapai kepuasan dalam berhubungan atau menjalin relasi dengan orang lain dan juga dengan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan fenomena yang terjadi belakangan ini,membuat peneliti berasumsi bahwa penyesuaian sosial yang dilakukan individu berhubungan dengan citra tubuh individu. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental. Variabel pertama (V1) dalam penelitian ini adalah citra tubuh, yang akan diukur dengan skala The Body Esteem Scale (BES) dari Franzoi & Shields (1984). Sedangkan variabel kedua (V2) dalam penelitian ini adalah penyesuaian sosial, yang terdiri dari empat aspek yaitu, aspek penampilan terhadap tuntutan pekerjaan, aspek banyaknya pertikaian yang terjadi (pertikaian), aspek kualitas hubungan dengan orang lain dan aspek perasaan dan kepuasan (Myrna Weissman, 2000). Penyesuaian sosial ini diukur menggunakan skala penyesuaian sosial yang disusun oleh Natalina (2003) berdasarkan acuan dari Social Adjustment Scale-Self Report (Myrna Weissman, 2000). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel keseluruhan adalah 31 orang pria, dengan karakteristik sampel (pria metroseksual) sebagai berikut: Usia dewasa muda (20-40 tahun), memiliki pemikiran yang liberal, mendukung kesetaraan gender, perhatian pada penampilan, gemar bersosialisasi dan mengikuti perkembangan tren (Kertajaya, 2004). Pengujian hipotesis dilakukan dengan Level Of Significancy 0,05 (two tail). Seluruh pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS versi 12.0. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara citra tubuh dan penyesuaian sosial pada pria metroseksual dewasa muda. Lebih lanjut di temukan juga bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara citra tubuh dengan tiap aspek dari penyesuaian sosial. Temuan ini menunjukkan bahwa penampilan bukanlah satu-satunya karakteristik dari pria metroseksual. Selain itu ada faktor internal (cara pandang yang li
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)