Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional yang diberi tugas memimpin suatu lembaga sekolah yang menyelenggarakan proses belajar mengajar. Keberhasilan kepala sekolah merupakan modal dan fondasi bagi keberhasilan sekolah. Kepala sekolah akan berhasil apabila mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Gaya kepemimpinan adalah kecenderungan sikap atau gerak-gerik seorang pemimpin dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Persepsi guru adalah pandangan melalui proses mengorganisasi dan menafsirkan kesan-kesan penginderaan dan pengalaman guru untuk memberi makna.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi guru terhadap gaya kepemimpinan kepala sekolah di lima SD Tarakanita yang ada di Jakarta. Subjek penelitian adalah guru-guru SD Tarakanita Jakarta sebanyak 96 orang, yang terdiri dari 34 orang guru pria, 62 orang guru wanita, dengan masa kerja antara 1-33 tahun, dengan usia antara 23-55 tahun.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif-deskriptif. Jenis instrumen penelitian skala penilain dengan lima alternatif pilihan, yaitu : SL (selalu), SR (sering), KD (kadang-kadang), JR (jarang), TP (tidak pernah). Instrumen penelitian berupa skala penilaian terdiri dari 33 pernyataan valid dari 50 pernyataan, dengan koefisien reliabilitas 0,93. Hasil penelitian menunjukkan : 1. Kepala sekolah SD Tarakanita A dipandang sering melakukan tipe kepemimpinan konsultatif. sedangkan komponen yang paling kurang dilakukan adalah tipe partisipatif . 2. Kepala sekolah SD Tarakanita B juga dipandang sering melakukan tipe kepemimpinan konsultatif, sedangkan komponen yang paling kurang dilakukan adalah tipe direktif. 3. Kepala sekolah SD Tarakanita C juga dipandang sering melakukan tipe kepemimpinan konsultatif, sedangkan komponen yang paling kurang dilakukan adalah tipe partisipatif. 4. Kepala sekolah SD Tarakanita D dipandang hampir selalu melakukan tipe kepemimpinan konsultatif, sedangkan komponen yang paling kurang dilakukan adalah tipe delegatif. 5. Kepala sekolah SD Tarakanita E juga dipandang hampir selalu melakukan tipe kepemimpinan konsultatif, sedangkan komponen yang paling kurang dilakukan adalah tipe partisipatif dan delegatif. 6. Kepala sekolah SD Tarakanita Jakarta secara umum dipandang sering melakukan tipe kepemimpinan konsultatif, dan kurang melakukan tipe kepemimpinan partisipatif dan delegatif. Hal ini menunjukkan bahwa para guru masih berada pada tingkat kematangan rendah ke sedang. Bila kepala sekolah kurang memberikan arahan, guru kurang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sekolah. Kepala sekolah masih jarang mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab kepada guru. Hal ini menunjukkan bahwa guru belum cukup dipercaya oleh kepala sekolah untuk dilimpahi wewenang dan tanggung jawab.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan bagi para kepala sekolah SD Tarakanita Jakarta, untuk lebih bervariasi dalam melakukan gaya kepemimpinan dengan memperhatikan situasi dan tingkat kematangan guru. Kepada para guru diharapkan untuk lebih objektif dalam memandang kepala sekolah, khususnya dalam hal kepemimpinan. Selain itu, para guru diharapkan lebih banyak berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sekolah sehingga tercapai tujuan sekolah. |