Pertumbuhan periklanan semakin cepat dengan banyaknya stasiun televisi, radio dan media cetak. Secara sadar atau tidak sadar, ketika melihat iklan tersebut, akan masuk informasi-informasi yang dapat direfleksikan seseorang kepada dirinya. Tampilan-tampilan model ideal pada sebuah iklan, dapat dipersepsikan berbeda pada tiap-tiap orang, tergantung pada kebutuhan, keyakinan, dan atensinya. Iklan produk kecantikan yang seringkali menampilkan model dengan penampilan fisik yang ideal, seperti badan sexy, langsing, rambut lurus panjang, berkulit putih, tinggi, dan tidak ada cacat sedikitpun, hal ini dapat membentuk persepsi sosial masyarakat mengenai wanita ideal. Saat melihat model iklan dengan penampilan fisik ideal ini, seorang remaja seringkali merefleksikan dirinya dengan model tersebut, sehingga mungkin dapat berpengaruh dalam pencitraan tubuhnya body image.
Tujuan penelitian ini ingin melihat apakah ada pengaruh antara persepsi pada model iklan terhadap body image remaja madya putri, khususnya remaja putrid SMU di Jakarta Selatan.
Penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental karena subyek telah memiliki karakteristik tertentu, tidak dilakukan manipulasi, dan peneliti menerima kelompok yang sudah ada. Penelitian menggunakan teknik accidental sampling, dimana sampel dipilih berdasarkan ketersediaan dan kemudahan. Sampel yang digunakan adalah remaja putri SMU di Jakarta Selatan. Adapun alat ukur, skala persepsi pada model iklan dibuat peneliti berdasarkan teori VisCAP models dari Percy & Rossiter (1987). Skala body image adalah adaptasi dari Multidimensional Body Self Related Questionnaire-Appearance Scales (MBSRQ-AS), dikembangkan oleh Cash (1990).
Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan analisa regresi linear sederhana, menyatakan bahwa ada pengaruh antara persepsi pada model iklan “Ponds” terhadap body image remaja putri SMU di Jakarta Selatan. Persepsi pada model iklan dapat mempengaruhi Body Image seseorang sebesar 7,9%. Selain itu, kedua variabel memiliki hubungan yang positif (0,082) tetapi lemah. Semakin baik persepsi pada model iklan, maka semakin baik body image-nya, begitupun sebaliknya. Dalam penelitian ini disertakan diskusi serta beberapa saran untuk peneliti selanjutnya. |