Detail Hubungan Antara Social Suppport dan Quality of Life Pada Penderita Stroke Bibliografi Author: Halim, Magdalena Surjaningsih (Advisor); Carolinawati, Dewi Topik: Penderita Stroke Bahasa: (ID )     Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2005     Jenis: Theses - Undergraduate Thesis Fulltext: Dewi Carolinawati's Undergraduate Theses.pdf (227.0KB; 89 download) Dewi Carolinawati's - INTISARI.pdf (328.82KB; 5 download) Ketersediaan Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: FP-650 Non-tandon: tidak ada Tandon: 1  Lihat Detail Induk Abstract Dengan adanya perubahan jaman ke arah yang lebih modern, manusia melakukan berbagai penyesuaian dalam hidupnya, misalnya seperti penyesuaian pola hidup. Semakin sibuknya manusia, menyebabkan manusia semakin sering mengkonsumsi makanan cepat saji, jarang melakukan olahraga, dan melakukan aktivitas kerja yang berlebihan. Hal-hal semacam ini dapat memicu timbulnya penyakit, terutama penyakit kronis. Yang termasuk dalam penyakit kronis misalnya stroke, penyakit kanker, dan penyakit jantung. Diantara sejumlah penyakit kronis yang mengancam manusia, yang paling banyak diderita oleh manusia saat ini adalah stroke. Stroke juga merupakan salah satu penyakit kronis yang paling banyak menimbulkan kelumpuhan. Di Indonesia sendiri, diperkirakan setiap tahunnya terdapat 500.000 penduduk yang terkena serangan stroke, sekitar 2,5 % nya meninggal dan sisanya mengalami cacat ringan ataupun berat. Stroke adalah suatu serangan mendadak pada otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah otak. Stroke memberikan cukup banyak dampak yang kurang menguntungkan bagi penderitanya seperti gangguan fisik seperti lumpuh sebagian tubuh, dan gangguan bicara. Akibatnya penderita stroke tidak dapat lagi melakukan kegiatan sehari-harinya seperti sebelumnya. Biasanya penderita stroke akan membutuhkan bantuan dari orang lain terutama bantuan dari pasangan atau keluarga untuk membantunya melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bantuan-bantuan atau dukungan-dukungan dari lingkungan sosial penderita inilah yang disebut dengan social support. Akibat dari perubahan kondisi kesehatan maka aspek-aspek kehidupan penderita stroke seperti aspek fisikal, aspek emosional, dan aspek sosial penderita menjadi terganggu. Padahal adanya keserasian antara ketiga aspek tersebut menjadi kunci dari kualitas hidup (quality of life) yang baik. Quality of life sendiri memiliki arti sebagai suatu persepsi individu mengenai keadaan diri dan hidupnya yang berkaitan dengan adanya perubahan kondisi kesehatan individu yang meliputi aspek fisik, aspek psikologis, dan aspek sosial. Penelitian ini melihat hubungan antara social support dan quality of life pada penderita stroke secara kuantitatif pada 40 orang subyek penelitian dan menggunakan alat ukur adaptasi dari bentuk singkat Social Support Questionnaire (SSQ6) yang dikembangkan oleh Sarason dkk (1987). Sedangkan alat ukur quality of life penelitian ini menggunakan Stroke Specific Quality Of Life (SS-QOL) yang dikembangkan oleh Williams dkk (1999). Hasil dari penelitian ini tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini dapat terjadi mungkin disebabkan karena adanya faktor-faktor yang menyebabkan hasil penelitian menjadi tidak signifikan. Misalnya alat ukur penelitian tidak dilengkapi dengan informasi lebih lanjut mengenai tipe dukungan sosial yang diterima penderita stroke dan kesesuaiannya dengan kebutuhan dari penderita stroke. Selain itu peneliti juga tidak membatasi atau membuat standarisasi pada sampel penelitian seperti lamanya telah menderita stroke, lamanya telah mengikuti rehabilitasi, dan area otak yang mengalami kerusakan akibat stroke. Menurut peneliti hal ini juga dapat mempengaruhi hasil dari penelitian ini.Peneliti juga tidak mengikutsertakan faktor strategi coping dan adjustment dalam penelitian. Karena kedua faktor ini juga memiliki peranan dalam menjelaskan. Hubungan antara social support dan quality of life. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah agar memperluas penelitian seperti melengkapi alat ukur dengan wawancara sehingga dapat mengetahui lebih rinci dan dapat menggali aspek-aspek lain yang tidak dapat terungkap dengan menggunakan alat ukur yang ada. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved