Dalam sebuah perusahaan penerbitan surat kabar, reporter adalah ujung tombak redaksi. Reporter merupakan orang pertama yang mencari dan memperoleh suatu berita. Saat menjalankan profesinya, reporter kerap menemui berbagai situasi dan tekanan yang bisa menjadi stressor atau sumber stres.
Uniknya, stres bersifat sangat individual. Suatu kondisi bisa menimbulkan stres pada seseorang tapi belum tentu berpengaruh serupa terhadap orang lain. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya variabel di antara stressor dengan pengalaman stres, yang akan mempengaruhi individu untuk memaknai stressor sebagai sesuatu yang menimbulkan stres atau tidak. Salah satu di antara variabel tersebut adalah locus of control. Bila dikaitkan dengan profesi reporter yang situasi kerjanya dinamis, variabel locus of control menjadi penting untuk diteliti. Pasalnya, kecenderungan locus of control pada individu akan mempengaruhi karakteristik pekerjaan yang sesuai dengan dirinya. Menariknya lagi, kerap terdapat kontradiksi mengenai efek locus of control. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara locus of control dengan stres. Namun, penelitian lain justru menunjukkan sebaliknya. Berdasarkan penjelasan dan kontradiksi yang ada, maka peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih lanjut. Peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara locus of control dengan stres kerja pada reporter surat kabar harian. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian non-eksperimental. Ada dua alat ukur yang digunakan, yaitu Work Locus of Control Scale (WLCS) yang disusun Spector (1997) dan Skala Stres Kerja yang disusun oleh peneliti. Berdasarkan uji reliabilitas, WLCS memiliki koefisien reliabilitas sebesar .8081, sedangkan Skala Stres Kerja memiliki koefisien reliabilitas .9459. Data yang diperoleh kemudian dihitung dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Dari hasil uji korelasi, diperoleh korelasi sebesar -.232 dengan taraf signifikansi .05 (two-tailed). Artinya, Hipotesa nul (Ho) yang berbunyi “Tidak ada hubungan yang signifikan antara locus of control dengan stres kerja pada reporter surat kabar harian” ditolak, dan Hipotesa alternatif (Ha) yang berbunyi “Ada hubungan yang signifikan antara locus of control dengan stres kerja pada reporter surat kabar harian” diterima. Dari hasil perhitungan terlihat adanya hubungan negatif. Dengan kata lain dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa semakin internal kecenderungan locus of control subyek, maka tingkat stres yang dialaminya semakin rendah. Demikian pula sebaliknya |