Anda belum login :: 30 Nov 2024 16:07 WIB
Detail
BukuPerbedaan Sudut Pandang Health Belief Esensial yang Taat dan Tidak Taat Terhadap Saran Dokter
Bibliografi
Author: Yatim, Danny Irawan (Advisor); Diyafari, Indri
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2005    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-671
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Ketaatan pada saran dokter merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh pasien penyakit kronik terutama penyakit hipertensi esensial. Hal ini dikarenakan penyakit hipertensi esensial memiliki prevalensi yang tinggi tingkat penderitanya. Menurut data yang diperoleh dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia (dalam Fenida 2000) pada populasi wanita usia 25 sampai 44 tahun prevalensinya adalah 50 orang beresiko mengidap hipertensi untuk setiap 1000, sedangkan pada populasi laki-laki ada 95 orang yang beresiko mengidap hipertensi dari 1000 orang. Selain itu hipertensi esensial merupakan hipertensi yang salah satunya penyebabnya adalah faktor genetik, sehingga tidak dapat disembuhkan melainkan hanya dapat dikurangi kekambuhannya. Agar kekambuhan terhadap penyakit ini dapat dikurangi, maka pasien dianjurkan untuk mengikuti saran dokter seperti mengubah pola makan,rajin olah raga, tidak merokok, melakukan pemeriksaan rutin, dan minum obat secara teratur. Untuk mengikuti saran-saran dokter memang tidaklah mudah untuk itu diperlukan kedisiplinan,kesadaran dan penilaian positif pasien terhadap penyakitnya. Oleh sebab itu dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat perbedaan persepsi atau keyakinan pasien penderita hipertensi yang taat dengan yang tidak taat dilihat dari sudut pandang health belief model. Alasan peneliti memilih model kesehatan ini dikarenakan Health Belief Model menarik untuk diangkat dan diteliti dikarenakan besarnya sumbangan model ini untuk menjelaskan perilaku kesehatan yang tidak hanya terbatas pada perilaku individu untuk penyaringan penyakit, akan tetapi HBM juga sudah diaplikasikan pada tindakan-tindakan preventif, illness behaviors, dan sick-role behavior (Rosenstock, 1994). Selain itu dengan model HBM dapat dilihat pula bagaimana keyakinan individu dalam menyikapi penyakitnya dan bagaimana persepsi individu terhadap penyakit yang dideritanya sehingga berguna untuk mencegah, menyaring atau mengontrol kondisi-kondisi kesehatan. Alasan lainnya menggunakan model kesehatan ini dalam penelitian skripsi dikarenakan Health Belief Model memiliki kelebihan dibandingkan model kesehatan lainnya. Salah satu kelebihan dari HBM adalah dapat digunakan sebagai alat ukur di mana keempat persepsi dalam HBM diukur melalui kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan yang dibuat dalam bentuk skala sehingga dapat menjelaskan sejauh mana keyakinan pasien hipertensi dalam menyikapi penyakitnya. Selain itu hasil yang didapatkan dari pengukuran dengan model kesehatan health belief dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa pasien gagal dalam mentaati saran-saran yang diberikan oleh dokter. Ini artinya hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu tenaga medis dalam memberikan pengobatan pada pasien penderita hipertensi. Penulis juga mengharapkan dengan adanya penelitian ini akan ditemukan metode yang tepat dalam melakukan pengobatan sehingga tingkat kegagalan pasien dalam mematuhi saran-saran dokter dapat diperkecil. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 87 orang, yang diambil dari tiga rumah sakit dan satu PUSKESMAS di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan health belief model yang signifikan antara subyek taat dengan subyek tidak taat terhadap saran dokter.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.1875 second(s)