Maraknya iklim persaingan di dunia bisnis belakangan ini, mengakibatkan dampak yang cukup nyata bagi semua pelaku bisnis.. Persaingan di industri sepatu yang merupakan kebutuhan sandang bagi masyarakat juga mengalami benturan karena semakin banyak pemain lokal dan mancanegara yang memasuki pasar Indonesia. PT. Sepatu Bata Tbk sebagai salah satu perusahaan sepatu yang sudah cukup lama melakukan perjalanan bisnisnya di Indonesia juga merasakan dampak nyata akibat persaingan di dunia bisnis ini. Salah satu produk PT. Sepatu Bata Tbk yang mengalami penurunan penjualan adalah sepatu anak -anak Bubble Gummers. Penurunan yang terjadi di DKI Jakarta mulai tahun 2002 yaitu sebesar 0.032 % dari penjualan tahun sebelumnya dan berlanjut pada tahun 2004 sebesa r 13.13 %.. Promosi sebagai salah satu bauran pemasarannya ternyata belum pernah dievaluasi, padahal promosi memainkan peranan penting dalam mengkomunikasikan keberadaan dan keunggulan produk, yang merupakan tombak kegiatan usaha manajemen perusahaan. Melalui penilaian program komunikasi pemasaran dengan metode Customer Bonding, semua intensitas program komunikasi pemasaran yang telah dilakukan pada tahun 2004 di DKI Jakarta dapat diukur satu persatu dan dapat diketahui tingkatan loyalitas konsumen. Melalu i penilaian program survey yang dilakukan kepada pihak manajemen perusahaan dan konsumen, yang didukung dengan perangkat ilmu statistik seperti Uji Validitas dan Reliabilitas, Uji Korelasi Kendall, Korelasi Spearmen, dan Uji Crosstab, maka dapat dilakukan penilaian terhadap sepak terjang program komunikasi pemasaran manajemen perusahaan dalam usaha meningkatkan loyalitas konsumennya. Data responden dari pihak perusahaan berjumlah 20 orang dengan Quota Sampling dan data responden dari pihak konsumen sebanyak 100 orang dengan Stratifikasi. Melalui penilaian program komunikasi pemasaran, analisa pengolahan data interpretasi intensitas komunikasi pemasaran menurut manajemen perusahaan dan konsumen yang meliputi analisa variabel komunikasi pemasaran, mulai dari Awareness Bonding, Identity Bonding, Relationship Bonding, Community Bonding, dan Advocacy Bonding tergolong rendah, khususnya Advertising dan Involving the Community. Dapat diketahui terjadinya gangguan dan hambatan lainnya pada proses komunikasi pemasaran mempengaruhi proses sampainya informasi pada konsumen. Oleh karena itu pihak perusahaan harus mempertahankan intensitas program komunikasi pemasaran pada beberapa kegiatan komunikasi pemasaran yang memiliki unggulan, seperti distribusi (outlet), program beasiswa, serta penggunaan point of purchase materials, serta Melakukan evaluasi terhadap direct marketing, interactive marketing, aspek -aspek public relation, serta community bonding sebagai langkah untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas konsumen. |