Stasiun Gambir merupakan prasarana jasa transportasi kereta api publik terbesar di Jakarta. Namun dalam pengelolaannya ternyata masih ditemukan beberapa kekurangan dalam aspek ergonomi. Oleh karena itu maka dirasa perlu untuk dilakukan analisis ergonomi terhadap fungsi area dan fasilitas-fasilitas Stasiun Gambir yang berhubungan dengan kegiatan konsumen, dalam hal ini pengguna jasa transportasi kereta api. Berdasarkan hal tersebut, kemudian ditentukan tujuan penelitian, yakni identifikasi tingkat kenyamanan penggunaan dengan menggunakan metode kansei engineering, identifikasi karakteristik populasi konsumen terhadap aspek kenyamanan , analisis tingkat keergonomisan kondisi aktual, dan merancang usulan-usulan perbaikan pada bagian-bagian spesifik ya ng bermasalah secara ergonomi dalam area Stasiun Gambir. Sesuai dengan penerapan metode kansei engineering maka diperoleh elemen -elemen atau kansei word yang mewakili image dan feeling populasi. Kansei word dominan yang mengindikasikan ketidaknyamanan terdapat pada Area Loket, Area Ruang Tunggu, Fasilitas Kursi,dan Fasilitas Display. Berdasarkan kansei word yang diperoleh kemudian dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang berpengaruh, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan kecenderungan penilaian responden terhadap aspek kenyamanan dengan menggunakan analisis faktor. Kansei word serta hasil analisis faktor menghasilkan beberapa variabel yang selanjutnya dijadikan fokus utama dalam tinjauan ergonomi. Setelah dilakukan tinjauan ergonomi kemudian ditemukan beberapa kekekurangan, khususnya dalam aspek Antropometri, Biomekanis, Lingkungan Kerja, Display dan ergonomi pada umumnya. Berdasarkan analisa, kemudian dibuat usulan - usulan perbaikan yang dapat meningkatkan aspek kenyamanan keseluruhan area stasiun . Untuk menentukan prioritas yang harus diutamakan, maka dilakukan pengukuran tingkat kepentingan dengan menggunakan metode FMEA. Melalui metode ini kemudian diketahui faktor-faktor yang harus diprioritaskan untuk dilakukan perbaikan, yakni sesaknya dan tidak nyamannya ruang antri, kurangnya area tunggu sekunder, permukaan dudukan yang tidak rata dan ruang duduk yang sempit pada fasilitas kursi, serta penyampaian informasi Display Jalur, Jadwal, dan Peron yang masih buruk. |