P.T Indofarma mengharapkan karyawannya untuk bekerja sesuai dengan harapan perusahaan, maka adanya imbalan dari perusahaan untuk karyawan yang dapat memotivasi mereka dalam bekerja. Dalam hal ini, motivasi dalam bentuk uang tampaknya lebih mendorong semangat karyawan untuk bekerja lebih baik. Masalah yang dihadapi adalah belum adanya sistem insentif yang tepat bagi perusahaan dan karyawan. Dengan menggunakan teori perhitungan waktu baku, diperoleh waktu baku untuk 5 contoh obat yang sering diproduksi, yaitu Diazepam (12.12detik), Kybernin (12.24 detik), Tricefin (12.34 detik), Cefizox (14.25 detik), dan Foxim (14.25 detik). Dengan menggunakan teori Sistem Tarif Potong, Metode Taylor, Pola Premi Rowan, Halsey, Teori Emersan Plan, dan Teori 100% Bonus, insentif yang diberikan jika produksi sesuai dengan waktu baku, adalah : a. Diazepam : Tarif Potongan : Rp 33056,1 Taylor : Rp 33056,1 Rowan : Rp 33027,26 Halsey : Rp 34090,95 Emerson Plan: Rp 38977,3 Bonus 100 %: Rp 33154,58 b. Tricefin : Tarif Potongan : Rp 32467,8 Taylor : Rp 32467,8 Rowan : Rp 32472,6 Halsey : Rp 34090,95 Emerson Plan: Rp 38977,3 Bonus 100 %: Rp 32486,4 c. Cefizox : Tarif Potongan : Rp 33061,6 Taylor : Rp 33061,6 Rowan : Rp 33941,8 Halsey : Rp 34090,95 Emerson Plan: Rp 38977,3 Bonus 100 %: Rp 33143,98 d. Kybernin : Tarif Potongan: Rp 33927,7 Taylor : Rp 33927,7 Rowan : Rp 34467,2 Halsey : Rp 35308,35 Emerson Plan: Rp 38977,3 Bonus 100 %: Rp 33833,24 e. Foxim : Tarif Potongan: Rp 37616,4 Taylor : Rp 37616,4 Rowan : Rp 38595,2 Halsey : Rp 37743,52 Emerson Plan: Rp 43153,44 Bonus 100 %: Rp 37611 |