PT. SPM merupakan perusahaan skala kecil menengah yang bergerak di bidang agroindustri dengan produk utama tepung tapioka (tapioca starch) untuk konsumsi domestik. Permintaaan pasar pada beberapa tahun terakhir ini dinilai cukup baik dan cenderung meningkat.
Dengan terus meningkatnya permintaan pasar, maka Manajemen harus mempertimbangkan peningkatan kapasitas produksi dengan cara mengganti atau menambahkan beberapa bagian dari alur produksi yang kurang optimal. Saat ini untuk memproduksi tepung tapioka masih menggunakan peralatan dengan sistem semi mekanis (open system), dimana terdapat bagian-bagian yang jumlah dan kerja operatornya sangat dominan. Dengan demikian, perlu tambahan investasi peralatan dengan sistem mekanis (closed system), sehingga jumlah dan kerja operator lebih efisien, namun kapasitas produksi yang diinginkan tercapai.
Tujuan dari tesis ini adalah menganalisis kelayakan rencana investasi penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi, dari segi manajemen keuangan dan menganalisis pengaruh investasi penambahan mesin terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metodologi deskriptif analisis. Deskriptif adalah usaha untuk menguraikan dan menggambarkan kondisi kinerja serta peringkat, sedangkan analisis didasarkan pada penggunaan teori dan konsep yang telah ada.
Hasil penelitian dengan melihat NPV sebagai kriteria utama untuk penilaian investasi, serta mempertimbangkan juga hasil menurut metode yang lain, menunjukkan bahwa Net Present Value proyek ini sebesar Rp 5.766.595.353,48 dan Internal Rate of Return sebesar 27,38%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa usulan investasi mesin ini dapat diterima dan layak untuk dilaksanakan.
Namun risiko dari investasi ini cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari sensitivitas harga jual dan harga bahan baku yang pengaruhnya sangat signifikan terhadap NPV proyek, sedangkan volume penjualan, tingkat suku bunga pinjaman, dan upah tenaga kerja relatif kecil pengaruhnya terhadap NPV proyek. Berdasarkan analisa skenario dapat disimpulkan bahwa expected NPV dari gabungan ketiga skenario yang mungkin terjadi di masa yang akan datang bernilai positif yaitu Rp 2.589.926.757,-.
Berdasarkan analisa kinerja keuangan, pada tahun-tahun pertama investasi, khususnya masih dalam jangka waktu penyusutan aktiva tetap yang baru dibeli dalam rangka menjalankan proyek ini yaitu rasio likuiditas, profitabilitas, dan aktivitas menjadi turun, dikarenakan besarnya beban yang harus ditanggung oleh perusahaan, khususnya beban penyusutan dan beban bunga pinjaman. Rasio laverage perusahaan menjadi sangat tinggi dibandingkan sebelum menjalankan proyek disebabkan karena sebagian besar dana yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek tersebut didanai dari pinjaman jangka panjang. |