Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:07 WIB
Detail
BukuGambaran intensi dan sifat-sifat kewirausahaan mahasiswa Bali
Bibliografi
Author: Lie, Johan ; Suryani, Angela Oktavia (Advisor)
Topik: WIRAUSAHA
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-627
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Masalah ekonomi Indonesia sebenarnya dapat diatasi dengan
mengembangkan entrepreneurship (Swasono, 1984). Ilmuwan entrepreneurship
menyatakan bila jumlah penduduk umur produktif yang bergerak di bidang
wirausaha mencapat angka 5 ? 10 % dapat dikatakan bahwa entrepreneur secara
kuantitas dapat mengangkat perekonomian nasional (Swasono, 1984).
Sedangkan data BPS menunjukkan bahwa masyarakat yang bergerak di bidang
wirausaha baru mencapat 2 %. Hal ini menunjukkan bahwa entrepreneurship
belum berkembang di Indonesia.
Dengan bekal pendidikan yang cukup tinggi mahasiswa diharapkan
menjadi pelopor dalam bidang kewirausahaan dan dapat menciptakan lapangan
kerja.
Untuk mengetahui apakah mahasiswa mempunyai keinginan untuk
menjadi wirausahawan dapat digunakan teori intensi theory of planned behavior
yang dikemukakan oleh Ajzen (1980). Teori ini sangat berguna dalam usaha
untuk memprediksi perilaku yang terencana dengan baik (Deaux, et al., 1993).
Intensi dalam kerangka planned behavior theory dituntun oleh tiga hal,
yaitu behavioral beliefs, normative beliefs dan control beliefs.
Behavioral beliefs akan menghasilkan sikap terhadap perilaku Normative
beliefs akan menghasilkan penerimaan tekanan sosial yang disebut dengan
subjective norm, dan contol beliefs akan membangkitkan perceived behavior
control. Kombinasi antara sikap terhadap perilaku, subjective norm dan perceived
behavioral control akan menghasilkan formasi intensi. Dengan kemampuan
kontrol aktual secukupnya, seseorang diharapkan dapat mewujudkan intensi itu
ketika kesempatan untuk menjadi wirausahawan muncul.
Untuk dapat menjadi wirausahawan yang sukses, diperlukan sejumlah
karakteristik kepribadian tertentu. Karakteristik kepribadian yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah sifat-sifat kewirausahaan yang dikemukakan oleh
Sukardi (1991). Sifat-sifat kewirausahaan tersebut adalah sfiat instrumental,prestatif, keluwesan bergaul, kerja keras, keyakinan diri, pengambilan resiko,
swa-kendali, inovatif dan kemandirian.
Menyadari bahwa masalah ekonomi di Indonesia terjadi di hampir seluruh
pelosok negeri, maka penelitian mengenai kesiapan mahasiswa untuk menjadi
wirausaha pada berbagai suku bangsa di Indonesia menjadi penting untuk
dilakukan.
Dalam kaitan dengan suku bangsa dan budaya ini, penulis melihat
fenomena yang menarik pada masyarakat Bali. Masyarakat Bali tumbuh menjadi
kekuatan entrepreneur yang sukses. Pendit (2001) berpendapat bahwa karena
masyarakat Bali mempunyai karakteristik yang diperlukan sebagai daya dorong
untuk dalam bidang kewirausahaan. Karakateristik tersebut adalah suka bekerja,
tekun, jujur dan tulus, bekerja sesuai dengan kewajiban (swadarma), kemampuan
(swadaya) dan keahlian (swakarma) masing-masing demi kesejahteraan dan
kemakmuran bersama dalam masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini adalah berusaha untuk memberikan gambaran
tentang behavioral beliefs, sikap, normative beliefs, norma subyektif, control
beliefs, perceived behavior control terhadap wirausaha, intensi menjadi wirausaha
dan sifat-sifat kewirausahaan pada mahasiswa Bali.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Karakeristik sampel adalah
mahasiswa Bali semester 6 ke atas yang tinggal di Bali atau tinggal di Jakarta.
Metode sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Penelitian
dilakukan di dua tempat, yaitu di Bali dan di Jakarta. Jumlah responden di Bali
sebanyak 93 orang dan jumlah responden di Jakarta sebanyak 63 orang,
Sehingga total ada 156 responden untuk penelitian ini (N=156).
Ada 8 kuesioner yang harus dijawab oleh responden, yaitu kuesioner
intensi, behavioral belief strength, outcome evaluation, normative belief strength,
motivation to comply, control belief strength, control belief power dan kuesioner
sifat-sifat kewirausahaan.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa responden yang tinggal di Bali
dan responden yang tinggal di Jakarta mempunyai intensi yang tinggi untuk
menjadi wirausahawan.Tidak ada perbe
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)