Anda belum login :: 23 Nov 2024 18:17 WIB
Detail
BukuPerbedaan Kesejahteraan Psikologis antara Waria PSK dan non PSK
Bibliografi
Author: Halim, Magdalena Surjaningsih (Advisor); Darmaningtyas, Oktarina Budi
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-597
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Keberadaan kaum waria di tengah masyarakat kita kini bukan merupakan hal yang asing lagi. Waria adalah istilah yang diberikan kepada seseorang yang mengalami gangguan identitas jender, yaitu ketidaksesuaian antara jiwa dengan jenis kelamin yang dimiliki. Keadaan tersebut berpengaruh pada keadaan fisik dan psikologis mereka yang selanjutnya mempengaruhi bagaimana mereka menjalani aktivitas mereka sehari-hari.
Sehari-harinya, para waria melakukan pekerjaan sebagai PSK dan non PSK, yang memiliki konsekuensi berbeda. Penelitian mengenai kesejahteraan psikologis menunjukkan bahwa bidang kehidupan tertentu, seperti pekerjaan, mempengaruhi keadaan kesejahteraan psikologis seseorang. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai apa yang dirasakan baik oleh waria PSK maupun non PSK dalam menjalani aktivitasnya sehari-hari, yang mengacu pada konsep kesejahteraan psikologis.
Dalam penelitian ini, konsep kesejahteraan psikologis yang digunakan adalah konsep kesejahteraan psikologis dari Ryff (1989). Dengan keenam dimensinya, yaitu penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup serta pengembangan pribadi, peneliti ingin melihat perbedaan kesejahteraan psikologis antara waria PSK dan non PSK.
Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental, yang membandingkan kesejahteraan psikologis antara waria PSK dan non PSK. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling. Melalui metode ini, peneliti dapat mengambil sampel berdasarkan kenyamanan serta kemudahan dengan tetap memperhatikan karakteristik sampel. Sampel yang digunakan adalah waria yang tinggal di daerah Jakarta, yang setidak-tidaknya telah bekerja sebagai PSK maupun non PSK selama satu tahun. Jumlah keseluruhan sampel yang digunakan adalah 90 orang, yaitu 45 waria PSK dan 45 waria non PSK.
Dengan metode kuantitatif, peneliti menggunakan alat ukur kesejahteraan psikologis berupa kuesioner yang dikonstruk oleh Ryff (1989). Dengan tujuan ingin melihat perbedaan antara dua kelompok waria, yaitu PSK dan non PSK, maka data yang diperoleh akan diolah dengan metode statistik Case II t-Test Independent Means.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kesejahteraan psikologis antara waria PSK dan non PSK. Aktivitas yang mereka lakukan sehari-harinya, tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kesejahteraan psikologis mereka. Hal ini disebabkan karena banyak faktor dalam dimensi kesejahteraan psikologis yang saling mempengaruhi. Selain itu, peneliti juga menilai bahwa pandangan waria mengenai keadaan diri mereka memegang peranan penting ketika mereka menilai setiap pengalaman dalam kehidupan mereka.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)