Anda belum login :: 26 Nov 2024 09:53 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Perbedaan Kecerdasan Emosional antara Anak Panti Asuhan dengan Sistem Pengasuhan Ibu Asuh dan Anak Panti Asuhan dengan Sistem Pengasuhan Tradisional
Bibliografi
Author:
Mustokoweni, Emilia
;
Santosa, Eric Mulyadi
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2004
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Emilia Mustokoweni's Undergraduated Theses.pdf
(685.0KB;
89 download
)
Emilia Mustokoweni's - INTISARI.pdf
(484.79KB;
3 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FP-619
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Berdasarkan beberapa penelitian mengenai keadaan anak panti asuhan, menggambarkan adanya hambatan perkembangan psikologis maupun sosial anak panti asuhan; dimana anak panti asuhan lebih kaku dalam berhubungan sosial dengan orang lain, perkembangan kepribadian dan penyesuaian sosialnya kurang memuaskan (Hartini, 2001); serta secara umum merasa kurang diterima oleh guru dan teman sebaya (Prahastuti, 1997), yang dibandingkan dengan anak yang tinggal dengan keluarga pada umumnya. Hal-hal tersebut menunjukkan tidak terpenuhinya kebutuhan anak panti asuhan secara psikologis maupun sosial seperti layaknya anak-anak lain yang memiliki keluarga. Maka dibutuhkan peran ibu pengganti yang paling dapat mendekati peran ibu biologis, yaitu yang dapat menciptakan suasana dan kondisi yang memungkinkan terpenuhinya segala kebutuhan fisik, psikologis maupun sosialnya sehingga terbentuk pola kepribadian yang sehat bagi anak.
Panti asuhan umumnya memakai salah satu dari dua sistem pengasuhan dalam mendidik anak-anak asuhnya, yaitu sistem pengasuhan tradisional dan sistem pengasuhan ibu asuh. Kedua sistem pengasuhan tersebut memiliki perbedaan pada rasio anak dengan pengasuh, stabilitas dan kontinyuitas interaksi pengasuh dengan anak serta demokratisasi pola asuh pengasuh. Mulyati (1997) pada hasil penelitiannya mengatakan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kompetensi interpersonal anak-anak yang diasuh dengan sistem pengasuhan tradisional dengan anak yang diasuh dengan sistem pengasuhan ibu asuh.
Peneliti tetap berpendapat bahwa kedua sistem pengasuhan di panti asuhan tersebut, akan membawa pengaruh yang berbeda pada perkembangan psikologis maupun sosial anak. Maka peneliti terdorong untuk meneliti apakah kecerdasan emosional anak panti asuhan yang diasuh dengan sistem pengasuhan ibu asuh lebih tinggi dibandingkan dengan kecerdasan emosional anak panti asuhan yang diasuh dengan sistem pengasuhan tradisional. Kecerdasan emosional merupakan konstruk yang lebih luas dan menyeluruh serta lebih penting karena lebih dapat mencerminkan pola kepribadian sehat anak panti asuhan.
Penelitian dilakukan secara non eksperimental di Panti Asuhan SOS Kinderdorf (SOS Desa Taruna) Jakarta, Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 04 Ceger-Jakarta dan Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 01 Klender-Jakarta dengan mengambil sampel sebanyak 60 anak yang berusia 9-12 tahun. Untuk instrumen penelitian digunakan kuesioner kecerdasan emosional yang disusun sendiri oleh peneliti (dengan acuan dari Emotional Intelligence Inventory; Lanawati, 1999).
Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS 10.0. Hasil penelitian didapatkan ada perbedaan kecerdasan emosional pada anak panti asuhan antara dua sistem pengasuhan yang berbeda; dimana kecerdasan emosional anak panti asuhan dengan sistem pengasuhan ibu asuh lebih tinggi dibandingkan dengan anak panti asuhan dengan sistem pengasuhan tradisional. Hasil ini juga membuktikan bahwa konstruk kecerdasan emosional lebih dapat menunjukkan perbedaan bagi kedua sistem pengasuhan tersebut, dibandingkan dengan konstruk kompetensi interpersonal, mengingat kompetensi interpersonal merupakan bagian dari kecerdasan emosional.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)