Anda belum login :: 22 Nov 2024 18:15 WIB
Detail
BukuAdaptasi MMPI-2 Untuk Aplikasi Indonesia: Analisis Psikometrik pada Subskala Low Self Esteem, Social Discomfort dan Work Interference dalam Content Scales
Bibliografi
Author: Halim, Magdalena Surjaningsih (Advisor); Ayuningtyas, Agustina Citra
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-615
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2 (MMPI-2) adalah suatu alat inventori kepribadian yang dikembangkan oleh Butcher, Dahlstrom, Graham, Tallegen dan Kaemer pada tahun 1989. Lahirnya MMPI-2 merupakan usaha untuk menyempurnakan generasi sebelumnya yaitu MMPI edisi pertama yang dipublikasikan oleh Hathaway dan McKinley pada tahun 1943.
Tes MMPI-2 pada awalnya hanya dimaksudkan untuk membantu proses klasifikasi psikiatrik dan dirancang untuk mengidentifikasikan individu yang mengalami gangguan kepribadian serius, namun dalam perkembangannya skala tersebut juga digunakan, baik pada pasien-pasien psikiatrik maupun individu-individu normal (Atkinson, 1999)
Butir-butir soal MMPI-2 terdiri dari 567 pernyataan afirmatif dengan rentang cakupan bidang identifikasi kepribadian yang luas, meliputi bidang-bidang seperti: kesehatan umum, simptom- simptom afektif, neurologis dan motorik, seksual, politik dan sosial (Anastasi & Urbina, 1997).
Berdasarkan keunggulan yang ditampilkan oleh MMPI-2, peneliti berkeinginan untuk mengadaptasi tes MMPI-2 ke dalam bahasa Indonesia. Proses adaptasi tersebut meliputi proses adaptasi bahasa dan evaluasi psikometrik terhadap setiap item di dalam MMPI-2 untuk mengetahui sejauh mana keakuratan tes tersebut sehingga nantinya dapat digunakan di Indonesia.
Evaluasi psikometrik yang dilakukan meliputi pengujian validitas internal dengan menggunakan teknik factor analysis pada setiap item di dalam basic scale (validity dan clinical scale) serta content scale MMPI-2. Kemudian melakukan uji validitas eksternal dengan cara mengkorelasikan ketiga subskala yaitu subskala low self esteem MMPI-2 dengan The Rosenberg Self Esteem, subskala social discomfort MMPI-2 dengan The
Revised Cheek and Buss Shyness Scale serta subskala work interference MMPI-2 dengan NEO-Five Factor Inventory. Teknik korelasi yang dipilih adalah koefisien korelasi Pearson Product Moment. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian reliabilitas MMPI-2 terutama di dalam area validity dan clinical scale MMPI-2 dengan menggunakan teknik pengujian koefisien alpha.
Dalam pelaksanaannya, peneliti melakukan pengujian tes MMPI-2 ini secara khusus di dalam lingkungan akademika dengan sampel adalah individu berusia 18-25 tahun, yang saat ini sedang atau telah menjalani pendidikan perguruan tinggi atau minimal telah lulus SMA. Karakteristik tersebut dipilih karena individu yang berusia antara 18-25 tahun dianggap telah memiliki konsep diri serta sistem nilai yang relatif stabil dan konsisten (Papalia et al., 2001).
Jenis penelitian yang digunakan bersifat non-experimental, artinya peneliti tidak memanipulasi variabel-variabel sesuai keinginan peneliti. Selain itu, peneliti juga tidak melakukan teknik randomisasi karena setiap subjek sudah memiliki karakteristik tertentu yang sudah terseleksi dengan sendirinya (Kerlinger, 1992). Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling, di mana peneliti mencari sampel yang memiliki kemiripan karakteristik dengan karakter yang telah ditetapkan dalam penelitian ini (Kumar, 1996).
Jumlah responden di dalam penelitian ini adalah sebanyak 199 orang, yang terdiri dari 130 responden perempuan dan 69 responden laki-laki untuk pengujian validitas internal dan reliabilitas MMPI-2. Sedangkan untuk pengujian validitas eksternal MMPI-2, responden yang digunakan adalah sebanyak 146 orang, yang terdiri dari 92 orang responden perempuan dan 54 orang responden laki-laki.
Berdasarkan hasil evaluasi psikometrik terhadap tes MMPI-2 yang kemudian dibandingkan dengan hasil pada versi asli MMPI-2 (Amerika Serikat), didapatkan kesimpulan bahwa setiap item, terutama yang terdapat di dalam basic scales (validity dan clinical scales) serta content scales MMPI-2 saling berkorelasi secara signifikan.
Pada pengujian validitas eksternal MMPI-2 versi Indonesia didapatkan hasil bahwa ketiga subskala yaitu low self esteem, social discomfort dan work interference MMPI-2 terbukti mengukur konstruk yang sama de
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)