Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:19 WIB
Detail
BukuGambaran Kepuasan Perkawinan Wanita Dari Suku Di Luar Batak Yang Menikah Dengan Pria Dari Suku Batak Toba
Bibliografi
Author: Chandra, Julia Suleeman (Advisor); Pasaribu, Natalya
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-612
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Penelitian ini ingin mengetahui bagaimanakah gambaran kepuasan perkawinan wanita yang berasal dari suku di luar Batak yang menikah dengan pria dari suku Batak Toba. Subyek dalam penelitian ini adalah istri dari pria Batak Toba yang berasal dari suku di luar Batak, memiliki sistem kekerabatan patrilineal, dan telah menikah selama 1 sampai 20 tahun yang diambil secara purposive sampling di Jakarta. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan empat orang subyek penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dimana pengumpulan data dilakukan dari bulan Maret 2004 sampai dengan bulan Juli 2004.
Untuk mendapatkan data guna menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan wawancara dalam menggali sikap dan perasaan subyek terhadap topik yang diajukan, yaitu mengenai kepuasan perkawinannya sehubungan dengan perkawinan antar-etnik dengan pria yang berasal dari suku Batak Toba yang dijalaninya. Pedoman wawancara disusun berdasarkan teori kepuasan perkawinan menurut Duvall & Miller (1985) dan Stinnett & Walter (1984).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, peneliti mengolah data mentah dengan melakukan pengkodingan, dilakukan analisis per-subyek kemudian dibuat analisis banding antar kasus masing-masing subyek. Setelah itu di dapatkan kesimpulan pada setiap kasus dan antar kasus dan dilakukan interpretasi. Dapat dilihat bahwa pada dua belas faktor kepuasan perkawinan yang ditanyakan pada subyek tidak seluruhnya dirasakan puas oleh subyek. Masing-masing subyek berbeda dalam menilai kepuasan perkawinan mereka, dan dari dua belas faktor kepuasan perkawinan tersebut tidak seluruhnya mendapat harapan dalam bidang budaya.
Terlihat adanya tuntutan budaya pada faktor kepuasan perkawinan masing-masing subyek. Hal ini terlihat dalam hal harapan dalam penguasaan bahasa Batak, yang juga mempengaruhi interaksi mereka di dalam acara-acara adat Batak yang mereka ikuti. Salah satunya sewaktu hendak mandok hata, yaitu dimana subyek diminta untuk mengungkapkan perasaan dan ucapan terimakasihnya setelah acara-acara keluarga dan juga acara adat Batak diadakan. Subyek merasa kesulitan karena untuk dapat mandok hata mereka harus dapat berbahasa Batak, sedangkan kebanyakan dari mereka belum dapat berbahasa Batak.
Walaupun pada masing-masing subyek terlihat keunikan yang berbeda, namun pada seluruh subyek penelitian terlihat adanya pola yang sama yaitu masing-masing subyek sama-sama lebih mengalah pada kebiasaan suaminya walaupun hal tersebut tidak diminta langsung oleh pasangan masing-masing subyek.
Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan agar melihat sudut pandang suami yang bersuku Batak Toba tersebut dalam melihat kepuasan perkawinannya, agar terlihat perbedaan dari sudut pandang wanita yang berasal dari suku di luar Batak yang menikah dengan pria dari suku Batak Toba yang melakukan pernikahan antar-etnik ini. Penulis juga menyarankan melihat pengaruh faktor urutan kelahiran suami subyek, dimana terlihat pengaruh urutan kelahiran suami sebagai anak laki-laki di keluarganya akan membawa pengaruh tuntutan budaya yang lebih besar pada istri yang berasal dari suku di luar Batak tersebut. Dengan demikian akan lebih terlihat jelas konflik yang dialaminya dan hasil penelitian yang di dapat akan lebih beragam.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.296875 second(s)