Penanaman benih jagung secara tradisional yang dikerjakan oleh para petani sekarang ini sangat memakan banyak waktu, tenaga manusia dan biaya. Hal ini sangat merugikan para petani, sedangkan untuk membeli alat penanam benih jagung para petani sangat keberatan dikarenakan harga yang mahal dan tidak efisien. Tingginya harga alat penanam benih jagung tersebut dikarenakan sistem penggerak untuk keluaran benih yang disebut metring, masih digerakkan oleh motor listrik atau mesin motor traktor sehingga masih banyak membutuhkan komponen pendukung. Untuk menggerakkan metring, dapat menggunakan roda penggerak dari alat penanam benih jagung tersebut dengan bantuan roda eksentrik sebagai pengganti dari motor listrik atau mesin motor trektor. Dengan cara tersebut dapat menekan biaya produksi seminimal mungkin, sedangkan hasil yang didapatkan sangat memuaskan. Pada proses pembuatan dan perancangan alat digunakan prinsip-prinsip dasar perancangan teknik mesin. Sedangkan pada pengujuan alat penenam benih jagung ini, keluaran benih yang dihasilkan rata-rata dua biji benih jagung yang keluar dengan jarak antar alur 800 mm dan jarak antar benih dalam baris 400mm. Setelah diuji dalam pengujian laboratorium dan lapangan, dapat dilihat bahwa alat tersebut telah sesuai dengan rancangan yang diinginkan. |