PT. Pandu Dayatama Patria merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi perkakas berat (mesin kendaraan) salah satunya yaitu Nissan Engine kategori empat (truk dan bus). Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan ini adalah ketidakseimbangan pengalokasian beban kerja terhadap stasiun-stasiun kerja yang berada pada lini perakitan Nissan Engine, sehingga menyebabkan bottleneck pada lini perakitan tersebut yang menghambat kelancaran aliran proses perakitan. Akibat dari ketidaklancaran aliran proses perakitan maka akan berpengaruh juga terhadap tidak tercapainya target kapasitas produksi yang ingin dicapai oleh perusahaan. Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut maka yang harus dilakukan adalah melakukan penyeimbangan pengalokasian beban kerja terhadap stasiun-stasiun kerja yang berada pada lini tersebut. Langkah pertama yang dilakukan adalah pengambilan data waktu siklus dari setiap elemen kerja yang ada pada lini perakitan Nissan Engine dan dilakukan pengujian statistik terhadap waktu yang diambil. Pengujian statistik dilakukan untuk mengetahui data pengamatan yang diambil normal, seragam dan cukup. Jika waktu setiap elemen kerja telah dapat memenuhi ketiga syarat pengujian statistik tersebut maka langkah selanjutnya adalah menghitung waktu baku dari setiap elemen kerja dengan menyertakan faktor penyesuaian dan kelonggaran kedalam waktu siklus elemen kerja. Langkah selanjutnya yaitu membuat precedence diagram yang menggambarkan hubungan antara elemen pekerjaan satu dengan lainnya. Dalam perhitungan performansi lini perakitan awal dilakukan dengan penyeimbangan beban kerja berdasarkan tujuh metode heuristic yaitu J Wagon, Largest Candidate Rule, Kilbridge Wester, Region Approach, MALB, RPW dan COMSOAL. Setelah dilakukan perhitungan dengan tujuh metode tersebut kemudian diambil yang mempunyai performansi lini terbaik, yang dijadikan acuan terhadap usulan perbaikan yang akan diimplementasikan. Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan dapat diketahui bahwa performansi dari lini perakitan Nissan Engine saat ini (berdasarkan metode Largest Candidate Rule) adalah Efisiensi Lini sebesar 90,32%, Balance Delay sebesar 9,68%, Smoothness Index 2061,13 dan kapasitas produksi sebesar 6 unit/hari. Untuk memperbaiki hal tersebut maka dilakukan penyeimbangan beban kerja. Penyeimbangan beban kerja dilakukan dengan memberikan usulan perbaikan bagi perusahaan yaitu suatu tempat khusus untuk peralatan (toolkit) karena salah satu penyebab terjadinya bottleneck yang paling potensial adalah peletakan peralatan yang tidak teratur. Dari hasil penyeimbangan dengan menerapkan toolkit dengan menggunakan lini perakitan metode LCR maka didapatkan hasil efisiensi lini sebesar 90,44 %, balance delay sebesar 9,56 %, smoothness index 2056,87 dan kapasitas produksi 6,2 unit/hari. Dari hasil yang diperoleh dari penyeimbangan lini dengan menggunakan penerapan toolkit terlihat adanya peningkatan performansi lini. |