Anda belum login :: 24 Nov 2024 02:43 WIB
Detail
BukuHubungan Antara Sikap Terhadap Training Dan Motivasi Kerja Para Distributor Independent Pada Level Presiden Di Sophie Martin, Jakarta
Bibliografi
Author: Maryana ; Johan, Retno Triyani (Advisor)
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2004    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FP-569
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Organisasi atau perusahaan memerlukan suatu usaha guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Usaha tersebut dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dengan cara diberikan suatu pelatihan atau training. Selain meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, training juga untuk mengubah sikap dan perilaku yang negatif. Karyawan yang memiliki sikap yang negatif tersebut dikatakan memiliki motivasi kerja yang rendah. Motivasi kerja penting bagi perusahaan karena akan berdampak pada produktivitas yang akan mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Untuk dapat meningkatkan motivasi kerja, perusahaan harus memberikan informasi yang dibutuhkan guna bekerja lebih efektif melalui program training. Agar manfaat yang diperoleh dari pemberian training efektif dan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan, maka faktor-faktor training harus disikapi secara positif oleh peserta training.
Sophie Martin merupakan salah satu perusahaan yang menyelenggarakan training kepada member-nya atau distributor independent. Hal ini dilakukan karena pihak manajemen Sophie Martin mengetahui manfaat dari pemberian training. Namun para distributor independent tidak sepenuhnya mengetahui manfaat training tersebut karena mereka mempersepsikan training secara negatif sehingga sebagian besar dari mereka belum bersedia untuk mengikuti training. Dari fenomena ini, peneliti bertujuan untuk meneliti apakah ada hubungan antara sikap terhadap training dengan motivasi kerja distributor indendent pada level presiden di Sophie Martin.
Manfaat dari penelitian ini adalah memberi masukan bagi bidang Psikologi Industri dan Organisasi, bagi penelitian selanjutnya, serta bagi perusahaan dan karyawan, agar menyadari manfaat dari training sehingga dapat mensosialisasikan training guna meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian non-experimental atau dengan kata lain, tidak ada variabel yang dimanipulasi dalam penelitian ini. Secara lebih spesifik, penelitian ini merupakan penelitian korelasional, karena ingin melihat hubungan antara dua variabel, yakni sikap terhadap training dan motivasi kerja. Sikap terhadap training diukur menggunakan kuesioner yang dikonstruksikan sendiri oleh peneliti berdasarkan indikator training. Sedangkan motivasi kerja diukur dengan menggunakan kuesioner yang dikontruksikan pula oleh peneliti berdasarkan indikator motivasi kerja. Korelasi antara dua variabel dianalisa menggunakan teknik korelasi Pearson?s Product Moment. Penelitian ini menggunakan metode uji coba terpakai, dan menggunakan teknik purposive sampling, yakni kuesioner disebarkan pada subyek yang memenuhi karakteristik sampel penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Kuesioner disebarkan pada 52 responden yang mengikuti training di kantor pusat Sophie Martin dan kuesioner tersebut dikumpulkan setelah training diberikan, namun dari 52 kuesioner hanya 45 kuesioner yang memenuhi persyaratan karakteristik sampel.
Hasil uji coba alat ukur yang dilakukan pada 45 orang responden penelitian memperoleh nilai reliabilitas 0,9397 untuk kuesioner sikap terhadap training dan nilai reliabilitas 0,8078 untuk kuesioner motivasi kerja. Hasil pengujian korelasi Pearson?s Product Moment menunjukkan taraf signifikansi 0.000, dengan kata lain hipotesis alternatif yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap training dan motivasi kerja, diterima pada tingkat kepercayaan 0.05 (two-tailed). Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0.789 menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif yang signifikan antara kedua variabel, artinya semakin tinggi skor sikap terhadap training maka semakin tinggi pula skor motivasi kerja, dan begitu pula sebaliknya. Dari nilai korelasi (r = 0.789), diketahui nilai sumbangan efektif variabel sikap terhadap motivasi kerja sebesar 62,25 %. Gambaran penyebaran skor total dan perbandingan antara mean teoritis dengan mean pada penyebaran skor menunjukkan bahwa dalam penelitia
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.1875 second(s)