Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:23 WIB
Detail
BukuAnalisa Rasio-Rasio Finansial sebagai Indikator dalam Memperkirakan Risiko Kebangkrutan Perusahaan Go Public di Indonesia
Bibliografi
Author: Sutami, Maria Tantiana ; Dharmastuti, Christiana Fara (Advisor); Wirjolukito, Aruna (Advisor); William, Richard
Topik: Analisa Rasio-Rasio Finansial; Indikator Dalam Memperkirakan Risiko Kebangkrutan Perusahaan; Perusahaan Go Public di Indonesia
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2003    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Maria Tantiana Sutami and Richard William's Undergraduated Theses-2.pdf (189.24KB; 104 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FEA-2661
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana rasio-rasio finansial seperti current ratio, inventory turnover, debt ratio, account receivable turnover, dan account payable turnover mengindikasikan risiko kebangkrutan (bankruptcy) perusahaan go public yang bergerak di luar bidang perbankan dan insurance agency di Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu bankrupt dan variabel independen yaitu current ratio, inventory turnover, debt ratio, account receivable turnover, dan account payable turnover. Untuk penelitian ini penulis menggunakan 70 perusahaan go public yang terdiri dari 12 perusahaan yang sudah delisted dan 58 perusahaan yang masih aktif di Bursa Efek Jakarta.
Adapun teknik analisa data yang digunakan oleh penulis adalah binary logistic regression yang terdapat di dalam program SPSS 11.5 dengan tingkat signifikansi () sebesar lima persen. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa setiap variabel-variabel independen seperti current ratio, inventory turnover, debt ratio, account receivable turnover, dan account payable turnover secara signifikan mengindikasikan risiko kebangkrutan. Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa faktor rasio finansial yang paling kuat sebagai indikator untuk memperkirakan risiko kebangkrutan adalah variabel debt ratio, kemudian variabel current ratio menempati urutan kedua, variabel account receivable turnover menempati urutan ketiga, variabel inventory turnover menempati urutan keempat, dan variabel account payable turnover menempati urutan kelima.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat dua observasi dari variabel independen yang berlawanan dengan konsep yang berlaku dan berlawanan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu debt ratio dan account payable turnover. Hal ini mungkin disebabkan oleh suatu faktor besar yang secara signifikan menimbulkan kecenderungan terhadap implikasi kedua variabel tersebut. Sebagai contoh adalah kebudayaan suatu negara.
Secara konseptual menyatakan bahwa tingkat debt ratio harus lebih rendah dari rasio perusahaan lain yang sejenis dan tingkat account payable turnover harus lebih tinggi dari rasio perusahaan lain yang sejenis untuk meminimalkan risiko kebangkrutan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukkan hasil yang sebaliknya. Peneliti menyimpulkan bahwa perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar (current ratio) tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya dasar dalam menentukan tingkat likuiditas perusahaan untuk meminimalkan risiko kebangkrutan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)