Anda belum login :: 22 Nov 2024 06:40 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Fenomena Perilaku Agresif Seorang Anak Usia TK A (4-5 Tahun) Santo Antonius, Jakarta Timur
Bibliografi
Author:
Ratnasari, Catrin
;
Wanei, Gerda K.
(Advisor)
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2003
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Catrin Ratnasari's Undergraduated Theses.pdf
(875.0KB;
74 download
)
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
FKIPK-213
Non-tandon:
tidak ada
Tandon:
1
Lihat Detail Induk
Abstract
Perilaku agresif dapat berkembang menjadi perilaku merusak pada anak. Perilaku merusak disebut juga vandalisme. Seto Mulyadi mengatakan vandalisme nampak pada pada agresif remaja, seperti tawuran yang sering terjadi di Jakarta (Warta Kota, 24 Juli 2002). Perilaku vandalisme nampak dari perilaku agresif usia kanak-kanak awal, khususnya usia TK. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Viemero (1996) dijelaskan bahwa perilaku vandalisme pada remaja disebabkan oleh perilaku agresif pada masa kanak-kanak (Thalib, 2000). Agresivitas merupakan refleksi emosional seorang anak. Anak merasa puas melakukan tindakan kasar tertentu untuk mencapai keinginan. Pemicu terjadinya perilaku agresif dapat disebabkan karena anak mengalami ?pressure? akibat tindakan-tindakan agresif yang dilakukan orang tua. Pemicu perilaku agresif lainnya adalah faktor ?social modeling?. Perilaku agresif yang dilakukan seorang anak perlu ditangani secara serius, agar tidak berdampak terhadap perkembangan kepribadian anak. Pendidik harus menentukan dan menemukan tindakan-tindakan yang efektif guna mengatasi perilaku agresif anak. Usia TK A (4-5 tahun) merupakan usia yang selalu mengundang masalah terutama pada perilaku anak (Hurlock, 1991). Anak seringkali menunjukkan perilaku agresif, baik secara verbal maupun non verbal. Contoh perilaku agresif secara verbal seperti mengejek teman dengan kata-kata kasar, non verbal seperti memukul, mencubit dan menendang teman. Tujuan peneliti mengadakan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran perilaku agresif anak usia TK A 4-5 tahun. Dengan mengetahui agresivitas anak TK A, pendidik dapat segera mengidentifikasi dan menindaklanjuti secara serius perilaku anak agresif. Berdasarkan hasil penelitian terhadap satu ?kasus?, peneliti menemukan pemicu perilaku agresif anak usia TK A (4-5 tahun). Perilaku agresif pada ?kasus? disebabkan oleh beberapa faktor seperti frustasi terhadap tindakan agresif ayah, sikap ibu yang terlalu ?over protective? terhadap kasus, proses belajar mengajar guru di TK, serta ?social modeling?. Guna meminimalkan perilaku agresif ?kasus?, wali kelas mencari informasi dari orang tua mengenai kepribadian ?kasus?. Informasi yang diterima dari orang tua, dapat dimanfaatkan untuk ditentukan tindakan-tindakan efektif agar agresivitas kasus diminimalkan. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa anak agresif selalu menunjukkan ciri-ciri, yaitu melakukan tindakan-tindakan agresif agar tujuan tercapai, menunjukkan perilaku agresif melalui berbagai bentuk verbal maupun non verbal. Perilaku agresif verbal seperti mengejek teman dan non verbal seperti memukul, menendang. Apabila anak berhasil mencapai tujuan dengan melakukan tindakan agresif, maka anak akan mengulangi tindakan tersebut. Perilaku agresif yang tidak ditangani secara serius dapat mengarah pada ?conduct disorder? (gangguan perilaku). Jadi, anak menunjukkan perilaku agresif untuk mewujudkan keinginan yang tidak dapat disalurkan karena mengalami tekanan-tekanan lingkungan sosial
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)