Anda belum login :: 23 Nov 2024 12:43 WIB
Detail
BukuKecenderungan Perubahan Konsep Diri Remaja Pecandu Narkoba Yang Mendapat Bimbingan Dari PEER COUNSELOR Di Yayasan Harapan Permata Hati Kita
Bibliografi
Author: Gordon, Joyce Djaelani (Advisor); Susilawati, Shirley
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2002    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Shirley Susilawati's Undergraduated Theses.pdf (563.0KB; 40 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: FKIPK-200
    • Non-tandon: tidak ada
    • Tandon: 1
 Lihat Detail Induk
Abstract
Konsep diri merupakan hal yang penting pada remaja. Remaja dengan konsep diri
yang positif akan menilai diri secara positif sehingga mencegah untuk menjadi delinkuen.
Namun dikatakan oleh Joewana (1996) bahwa pecandu mempunyai konsep diri yang
rendah, sehingga penulis ingin meneliti bagaimana konsep diri remaja pecandu yang mendapat bimbingan dari Peer Counselor sebagai mantan pecandu yang telah pulih dalam
pemulihan di Yakita.
Subyek penelitian ini adalah 10 orang residen remaja pecandu di Yayasan Harapan
Permata Hati Kita, Ciawi. Penelitian ini bersifat deskriptif, sedangkan pengumpulan data
menggunakan instrumen skala konsep diri Tennesse, observasi, wawancara mendalam
dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan perubahan keempat aspek konsep diri
dan kedelapan komponen aspek Harga Diri pada delapan orang subyek penelitian
walaupun pada aspek dan komponen yang berbeda. Satu orang subyek penelitian (DE)
merasa narkoba dapat menutupi kekurangan dirinya, dan menunjukkan kecenderungan
perubahan pada satu aspek saja yaitu aspek Kritik Diri. Hampir semua skor pada kondisi
akhir DE tampak menurun setelah tidak menggunakan narkoba lagi. Pada DE tidak ada kecenderungan perubahan komponen aspek Harga Diri, karena ia merasa sangat tidak
berharga kembali setelah mengalami putus zat. Dua orang subyek lainnya (MD dan OY), sama sekali tidak menunjukkan perubahan pada keempat aspek konsep diri dan kedelapan komponen aspek Harga Diri. Menurut Peer Counselor di Yakita, psikiater mendiagnosa
MD dan OY mengalami gangguan mental karena ada kerusakan syaraf otak sebagai akibat
penggunaan narkoba dalam jangka waktu yang lama. Hal itu menghambat pemulihan
mental, dan juga menghambat pemulihan emosional serta spiritual.
Dari hasil observasi dan wawancara pada DE, MD dan OY, tampak mereka tidak
mendapat dukungan dari keluarga, Ayah mereka sudah meninggal sedangkan Ibu dan
keluarga tidak mau tahu lagi akan keadaan mereka. Sesuai dengan pendapat Burns (1993),
dukungan keluarga sangat penting bagi perkembangan konsep diri seseorang, maka pada DE, MD dan OY tidak adanya dukungan dari keluarga menjadi salah satu faktor penyebab tidak adanya kecenderungan perubahan konsep diri.
Meskipun demikian, dilihat dari gambaran keseluruhan penelitian pada 10 subyek,
dapat dikatakan bahwa ada kecenderungan perubahan konsep diri walaupun dalam aspekaspek
konsep diri dan komponen aspek Harga Diri yang berlainan. Oleh sebab itu, pera n
Peer Counselor tidak dapat dikesampingkan, begitu juga dengan peran dan keterlibatan
keluarga dalam pemulihan remaja pecandu. Melihat hal-hal di atas, maka penulis ingin
menyarankan agar keluarga dan masyarakat akan membangun konsep diri yang baik pada
anak sejak dini.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)