Anda belum login :: 27 Nov 2024 17:53 WIB
Detail
BukuThe English Syllabus Design for a Secretarial Academy
Bibliografi
Author: Sudarto, Andreas Mari ; Dardjowidjojo, Soenjono (Advisor)
Topik: ENGLISH SYLLABUS DESIGN
Bahasa: (EN )    
Penerbit: Applied English Linguistics Program Graduate School Atma Jaya Catholic University of Indonesia     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 1999    
Jenis: Theses - Master Thesis
Fulltext: Andreas Mari Sudarto Master Theses.pdf (2.87MB; 53 download)
Ketersediaan
  • Perpustakaan PKBB
    • Nomor Panggil: T 23, T23
    • Non-tandon: 2 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Abstract
Selama hampir dua dasawarsa terakhir, pengajaran bahasa Inggris ditandai oleh bergantinya metodologi pengajaran dari Audio Lingual Approach ke Communicative Approach, atau berpindahnya orientasi pengajaran dari linguistic competence ke communicative competence. Dunia pengajaran bahasa Inggris gempar karena konsep-konsep pengajaran bahasa yang selama itu dipegang teguh oleh para pengajar tiba-tiba saja dinyatakan tidak relevan lagi dan bermunculan konsep-konsep baru: competence vs performance, usage vs use, forms vs functions, dst. Pengajaran bahasa Inggris telah memasuki babak baru dan mengalami banyak perubahan.
Salah satu dampak dari perubahan itu tentu saja adalah disesuaikannya atau direncanakannya kembali silabus bahasa Inggris. Silabus bahasa Inggris berbagai lembaga pendidikan yang dulu berorientasi pada struktur bahasa atau grammar kini harus diselaraskan dengan pemikiran-pemikiran komunikatif dan diorientasikan pada tujuan belajar siswa, salah satu kriteria dalam pengajaran bahasa yang komunikatif.
Dalam penelusuran lebih lanjut terhadap pendekatan pengajaran bahasa yang baru tersebut ditemukan bahwa 'Communicative Approach' itu sangatlah erat kaitannya atau bahkan berhimpit dengan pengajaran Bahasa Inggris untuk tujuan khusus (English for Specific Purposes, atau disingkat ESP), Ditemukan pula bahwa pengajaran Bahasa Inggris di akademi sekretaris itu termasuk dalam katagori ESP atau lebih khusus EOP (English for Occupational Purposes).
Selanjutnya timbullah pertanyaan bagaimana cara kita dapat menyusun silabus akademi sekretaris agar sesuai dengan tren baru dalam pengajaran Bahasa Inggris. Apa sajakah rambu-rambu yang harus kita perhatikan dalam merancang silabus untuk akademi sekretaris? Pertanyaan ini dijawab dengan baik oleh Munby (1978) melalui analisa kebutuhan belajar siswa (needs analysis).
Instrumen yang dipakai untuk menganalisis kebutuhan komunikasi siswa di hari depan mereka itu pada intinya terdiri dari berbagai pertanyaan seperti siapakah siswa, kemampuan apa yang telah dimilikinya, kalau lulus nanti siswa tersebut ingin menjadi apa, apa saja tugas-tugasnya, dan akan berkomunikasi dengan siapa saja, dalam menangani kegiatan mana saja dia akan memerlukan bahasa Inggris, dan bahasa Inggris yang bagaimana yang diperlukannya, dst. Analisis kebutuhan belajar siswa ini padaakhirnya akan pula membantu dalam merumuskan materi pelajaran bahasa Inggris yang perlu diajarkan kepada mahasiswa Akademi Sekretaris.
Jawaban atas pertanyaan pertanyaan tersebut di atas membentuk profil komunikasi yang dibutuhkan mahasiswa (the profile of communication needs). Profil komunikasi ini selanjutnya dapat dikonversikan ke dalam "language notions and functions" (fungsi bahasa), language forms (struktur bahasa), serta referenced vocabularies (kosakata) yang harus dikuasai mahasiswa. Akhirnya, silabus bahasa Inggris akademi sekretaris dapatlah disusun berdasarkan analisis tersebut.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah selama ini silabus akademi sekretaris yang ada sudah disusun dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas? Sudah sejauh manakah penyusunan silabus tersebut memperhitungkan analisis kebutuhan belajar siswa serta memenuhi pemikiran-pemikiran kontemporer dalam pengajaran bahasa Inggris? Bagaimana cara memperbaikinya agar silabus tersebut memenuhi pemikiran-pemikiran komunikatif
Ternyata setelah dipelajari, silabus akademi sekretaris yang ada masih jauh dari pemikiran pemikiran komunikatif, bahkan tampaknya seperti dipersiapkan tanpa pijakan yang kuat. Oleh sebab itu, perlu kiranya dipikirkan bagaimana silabus Bahasa Inggris untuk akademi sekretaris dapat disusun kembali dengan memakai rambu-rambu yang benar.
Upaya untuk memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas telah mendasari penulisan skripsi dengan judul 'The ELT Syllabus Design of a Secretarial Academy". Karena jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut hakekatnya adalah konsep-konsep atau pemikiran-pemikiran, skripsi ini ditulis dengan pendekatan kualitatif. Walaupun akhirnya skripsi ini membuahkan sebuah rancangan untuk penyusunan silabus, bukan rancangan itu yang menjadi tujuan penulisan skripsi ini, tetapi lebih pada proses atau kerangka berpikir untuk sampai pada rancangan itu.
Dalam penulisan skripsi ini, pemikiran serta perenungan Munby (1978), Widdowson (1984), dan Hutchinson (1987) dicoba diaplikasikan dalam bentuk sebuah silabus untuk akademi sekretaris. Pemikiran, konsep ESP, dan pendekatan komunikatif yang relatif masih baru di Indonesia serta 'Communicative Needs Processing Instrument' yang dirancang Munby tentu dapat diaplikasikan dalam penyusunan silabus di lembaga pendidikan kejuruan lain, Skripsi ini dapat juga memberi inspirasi bagi penyusunan silabi akademi lain.
Diusulkan agar silabus Bahasa Inggris untuk akademi sekretaris dirancang secara dua mingguan, agar setiap tema dapat dikembangkan bagi terlatihnya seluruh aspek kebahasaan: comprehension, pronunciation, forms, notions, functions, dsb. Diusulkan pula agar silabus ini juga dirancang agar keempat ketrampilan berbahasa (listening, speaking, reading, writing), mendapat porsi pengembangannya secara simultan. Dengan demikian seluruh item yang terdaftar dalam 'The Taxonomy of Language Skills' mendapat kesempatan untuk berkembang. Untuk itu, diusulkan agar pelajaran bahasa Inggris untuk sekretaris diberikan minimal delapan jam pertemuan tiap minggu dan berlangsung dari semester pertama sampai ke semester enam.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)