Anda belum login :: 17 Feb 2025 08:47 WIB
Detail
ArtikelDaerah Pun Kecipratan Rezeki  
Oleh: [s.n]
Jenis: Article from Bulletin/Magazine - ilmiah lokal
Dalam koleksi: Indonesian Tax Review vol. V no. 38 (2006), page 2-8.
Topik: DESENTRALISASI FISKAL; desentralisasi fiskal; otonomi
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: II40.37
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelIndahnya kemilau emas hitam ternyata tidak hanya dinikmati pemerintah pusat saja. Di era desentralisasi fiskal dan otonomi saat ini, pemerintah daerah pun bisa mereguk kenikmatan dari bagi hasil migas (minyak dan gas) yang doterima pemerintah pusat. Namun hal ini ternyata menimbulkan masalah karena adanya ketidakpuasan yang mengakibatkan tudingan perhitungan bagi hasil sumber daya alam yang tidak transparan. Ujung-ujungnya, dibuatlah pajak dan retribusi baru terhadap objek berupa migas. Harus diakui bahwa penerapan desentraliasai fiskal dan otonomi daerah memang bisa diibaratkan seperti dua mata pisau. Di satu sisi, hal ini bisa membongkar ketidakefektifan dan ketidakefisienan pemerintahan yang sentralistik. Namun di sisi lain, adanya ketidaksiapan di berbagai sektor menyebabkan desentralisasi fiskal dan otonomi daerah sebagai momok bagi bertumbuhkembangnya kegiatan usaha, termasuk sektor migas. Akibatnya investasi meski di daerah kaya migas sekalipun akan turun dan rendahnya pertumbuhan perekonomian di daerah kaya sumber daya alam. Banyak pihak yang menuding bahwa kondisi ini terjadi karena ketidakpuasan daerah terkait bagi hasil migas. Hal ini bahkan bisa dikatakan sebagai suatu fenomena yang sangat wajar. Apalagi adanya kelebihan sumber daya alam dirasa sebagai suatu hal yang percuma karena daerah merasa tidak mempunyai nilai tambah apapun.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)