Anda belum login :: 23 Nov 2024 01:10 WIB
Detail
ArtikelBom Waktu di Sidoarjo  
Oleh: Sunudyantoro ; Taufiq, Rohman ; Suprayogi, Yosep ; Widyanto, Untung ; Abidin, Zed
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: Tempo vol. XXXV no. 26 (Agu. 2006), page 100-102.
Topik: BENCANA ALAM; sidoarjo; lumpur
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: TT25.172
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelBencana lumpur mengubah wajah kabupaten Sidoarjo. Bahaya lebih besar akan menanti bila lumpur terus menyembur. Di saat asar, seruan perlawanan itu terdengar dari masjid nurul huda. Para warga desa renokenongo timur diminta bergegas ke jalan tol surabaya - gempol, rabu petang pekan lalu. Sekitar 100 orang berlari ke luar rumah, dengan senjata - linggis, tongkat besi, potongan kayu di tangan. perlawanan menjelang perayaan kemerdekaan negeri ini. Teriakan menjalar ke seluruh desa mengiringi 100-an warga yang berlari ke jalan tol. Di sana 50 lebih warga dari desa tetangga, Besuki dan Jatirejo, sedang menjebol tanggul dengan beko bajakan. Warga Renokenongo lalu angkat senjata untuk mencegah penjebolan. Warga Renokenongo Timur, Kecamata porong, menggantungkan masa depan mereka pada tanggul pasir dan batu itu. Lumpur seperempat juta meter kubik, setinggi genting rumah, tengah menggunung dan hanya menanti saat untuk muntah. Satu dari empat dukuh, Balongkenongo, sudah ditelan lumpur bersama 428 rumah di dalamnya. Bahaya besar itu membuat mereka memilih berperang menjelang malam 17 Agustus lalu.....
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)